Naskah Wangsakerta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
→Kontroversi: pranala |
||
Baris 40:
Ditemukannya naskah Wangsakerta pada awal tahun [[1970]]-an, selain menimbulkan kegembiraan dan kekaguman akan kelengkapannya, untuk banyak pihak justru menimbulkan keraguan dan kecurigaan, bahkan para sarjana dan ahli sejarah menduga bahwa naskah ini aspal (asli tapi palsu). Di antara alasan-alasan yang meragukan naskah ini, yaitu:
* terlalu historis, isinya tidak umum sebagaimana naskah-naskah sezaman (babad, kidung, tambo, hikayat);
* cocoknya isi naskah dengan karya-karya sarjana [[dunia Barat|Barat]] ([[Johannes Gijsbertus de Casparis|J. G. de Casparis]], [[N. J. Krom]], [[Eugene Dubois
* keadaan fisik naskah (kertas/daluang, tinta, bangunan aksara) menunjukkan naskah yang dijadikan rujukan merupakan salinan dan tulisannya kasar, tidak seperti naskah lama pada umumnya.<ref>Kondisi fisik naskah sudah diteliti. Lihat [http://jurnal-humaniora.ugm.ac.id/download/080920060848-nina.pdf Lubis (2002). ''Humaniora'' XIV:20-26]</ref>
|