Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stepanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kia 80 (bicara | kontrib)
k rapiin
Baris 1:
{{inuse|16 April 2011}}
[[berkas:Thessaloniki-Roman forum.png|thumb|left|Reruntuhan Kota Tesalonika: Kota yang menjadi salah satu tujuan surat Paulus.]]
 
{{Kitab-kitab Perjanjian Baru}}
 
[[berkas:Thessaloniki-Roman forum.png|thumb|left|Reruntuhan Kota Tesalonika: Kota yang menjadi salah satu tujuan surat Paulus.]]
 
'''Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika''' adalah salah satu dari keenam surat dalam [[Perjanjian Baru]] selain [[Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus|Efesus]], [[Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose|Kolose]], 1 dan 2 Timotius, dan [[Surat Paulus kepada Titus|Titus]] yang dikelompokkan sebagai surat-surat deutro Paulus.<ref name="Bambang">{id} Bambang Subandrijo. 2010, ''Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 1. Bandung: Bina Media Informasi. hlm. 152.</ref> Disebut demikian karena diduga bahwa penulis surat ini bukanlah Paulus melainkan murid Paulus atau paling tidak orang yang menganut teologi Paulus.<ref name="Bambang"/> Surat ini disebut sebagai salah satu tulisan [[pseudopigrafa|pseudopigraf]] yang dengan sengaja menggunakan nama Paulus sebagai penulisnya.<ref name="Bambang"/>
 
== Latar Belakang ==
=== Penulis ===
 
===Penulis===
Pada awalnya, Paulus diyakini sebagai penulis asli surat ini.<ref name="Hakh">{id} Samuel Benyamin Hakh. 2010, ''Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya''. Bandung: Bina Media Informasi. hlm. 182.</ref> Dalam 2 Tesalonika 1:1 jelas dikatakan bahwa surat ini berasal dari Paulus beserta dua orang rekan sekerjanya yakni, Silwanus dan Timotius.<ref name="Hakh"/> Akan tetapi, keyakinan bahwa Paulus yang menuliskan surat ini mulai diragukan oleh para pakar Perjanjian Baru dengan beberapa alasan.<ref name="Hakh"/>
 
=== Keadaan Jemaat ===
Gambaran jemaat dalam surat 2 Tesalonika ini tidaklah sama dengan gambaran jemaat dalam surat yan pertama.<ref name="Willi">{id} Willi Marxsen. 2006, ''Pengantar Perjanjian Baru:Pendekatan Kritis terhadap masalah-masalahnya''. JAkarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 32,33.</ref> Pada 2 Tesalonika, Paulus berhadapan dengan para penganut Gnostik yang menyampaikan kedatangan hari Tuhan (''parousia'') telah tiba (2:2).<ref name="Willi"/> Tentu saja jemaat menjadi kebingungan mendengar pemberitaan seperti itu.<ref name="Willi"/> Dengan melihat keadaan jemaat seperti itu, penulis bermaksud memberikan penghiburan kepada jemaat agar mereka tidak termakan isu itu begitu saja.<ref name="Dianne">{id} Dianne Bergant, Robert Karris. 2002, ''Tafsir Alkitab Perjanjian Baru''. Jogjakarta: Kanisius. hlm. 379.</ref> Melalui surat ini diharapkan jemaat tetap melanjutkan kegiatan sehari-hari seperti biasanya sambil tetap melaksanakan kewajiban sebagai orang Kristen.<ref name="Dianne"/> Dalam jemaat juga berkembang ajaran [[Gnostik]] yang tidak lagi peduli pada daging (''sarx'') karena menganggap telah disempurnakan dalam roh.<ref name="Willi"/> Ajaran demikian membuat jemaat kemudian lebih senang dengan cara hidup yang malas-malasan dan kurang memperhatikan ketertiban.<ref name="Willi"/>
 
== Struktur Surat ==
Struktur surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika adalah sebagai berikut:<ref name="Morris">{en} Leon Morris (ed). 1984, ''The epistle of Paul to the Thessalonians: An Introduction and commentary''. Grand Rapids: William Eerdmans Publishing. hlm. 115.</ref>
 
1.# Salam (1:1-2)
2.# Ucapan syukur dan doa (1:13-12)
 
2. Ucapan syukur dan doa (1:13-12)
:* Ucapan syukur (1:3-5)
:* Penghakiman Allah (1:6-10)
:* Doa bagi jemaat di Tesalonika (1:11-12)
3.# Tentang [[Hari Tuhan|Kedatangan Tuhan]] (2:1-12)
 
3. Tentang [[Hari Tuhan|Kedatangan Tuhan]] (2:1-12)
:* Hari Tuhan yang belum tiba ( 2:1-2)
:* Tentang Pemberontakan manusia (2:3-12)
4.# Uncapan terima kasih dan dorongan Paulus bagi jemaat (2:13-17)
5.# Kesetiaan Allah (3:1-5)
6.# Kedisiplinan hidup: tentang ketidaktaatan manusia (3:6-15)
 
== Pokok-pokok Teologis ==
4. Uncapan terima kasih dan dorongan Paulus bagi jemaat (2:13-17)
 
=== Tentang Ketabahan Menghadapi Penganiayaan ===
5. Kesetiaan Allah (3:1-5)
 
6. Kedisiplinan hidup: tentang ketidaktaatan manusia (3:6-15)
 
==Pokok-pokok Teologis==
 
===Tentang Ketabahan Menghadapi Penganiayaan===
Masalah penganiayaan yang dialami jemaat di [[Tesalonika]] membuat mereka merasakan penderitaan.<ref name="Hakh"/> Melalui surat ini, penulis kemudian hadir sebagai seorang motivator yang terus mengingatkan jemaat agar tetap tabah.<ref name="Hakh"/> Caranya memberikan motivasi melalui ucapan syukur.<ref name="Hakh"/> Dalam ucapan syukur tersebut, Paulus menyampaikan perasaan sukacitanya atas iman yang dimiliki jemaat yang dinilainya semakin bertambah (1:3-4).<ref name="Hakh"/> Paulus juga menjelaskan pada jemaat bahwa penderitaan yang sedang mereka rasakan menegaskan ada maksud dari [[Allah]] di balik semua penderitaan itu.<ref name="Hakh"/>
=== Menyikapi Ajaran Sesat dan Parousia ===
 
Dalam surat yang kedua ini, pemberitaan tentang [[Hari Tuhan]] (parousia) sudah tiba menjadi masalah utama walaupun tidak disebutkan siapa orang-orang yang menyebarkan kabar tentang kedatangan Tuhan.<ref name="Hakh"/> Inilah yang hendak diluruskan oleh Paulus yaitu bahwa jemaat di Tesalonika telah salah memahami pemberitaan kedatangan Tuhan.<ref name="Hakh"/> Untuk itulah, Paulus mengingatkan jemaat agar tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran yang ia sampaikan yaitu tetap menantikan hari ketika [[Yesus]] akan datang kembali dari [[sorga]].<ref name="Hakh"/> Namun demikian, Paulus juga menyatakan bahwa sebelum hari itu tiba, akan ada tanda-tanda yang mendahuluinya termasuk penderitaan yang sedang dirasakan jemaat dan mencapai puncaknya pada hari Tuhan datang.<ref name="Hakh"/> Saat itulah Allah akan memulihkankembali umat-Nya.<ref name="Hakh"/>
 
=== Berdoa dan Bekerja ''(Ora et Labora)'' ===
 
Pemberitaan Hari Tuhan yang membingungkan jemaat juga semakin membuat anggota jemaat menjadi malas untuk bekerja.<ref name="Hakh"/> Oleh karena itu, Paulus menasihatkan jemaat agar menjauhkan diri dari orang-orang yang sudah tidak mau bekerja lagi (2 Tesalonika 3:6).<ref name="Hakh"/> Sebaliknya, Paulus mendorong jemaat untuk tetap giat dalam bekerja.<ref name="Hakh"/> Dalam surat yang terdahulu, nasihat ini juga disampaikan Paulus namun di surat ini Paulus semakin memotivasi jemaat agar mengikuti teladannya.<ref name="Hakh"/> Yang dimaksudkan Paulus adalah mengikuti teladannya yang tetap bekerja sebagai pembuat tenda selain melaksanakan tugas utamanya sebagai pemberita Injil.<ref name="Hakh"/> Dengan demikian, jemaat diajarkan dalam penantian kedatangan Tuhan tidak hanya berdoa tetapi juga giat bekerja.<ref name="Hakh"/> Paulus bahkan menegaskan dalam 2 Tesalonika 3:10b bahwa orang tidak mau bekerja janganlah ia makan.<ref name="Hakh"/>
 
== Lihat pula ==
* [[Perjanjian Baru]]
 
[[Kategori:Perjanjian Baru]]
Baris 56 ⟶ 44:
==Referensi==
{{reflist}}
{{Kitab-kitab Perjanjian Baru}}
 
[[ar:رسالة بولس الرسول الثانية إلى أهل تسالونيكي]]
[[arc:ܐܓܪܬܐ ܕܠܘܬ ܬܣܠܘܢܝܩܝܐ ܕܬܪܬܝܢ]]