Habakuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT39Malia (bicara | kontrib)
PT39Malia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
== Latar Belakang ==
Sangat sedikit informasi mengenai latar belakang pribadi Habakuk<ref name="Douglas"/>, sehingga banyak yang berspekulasi mengenai pemberitaan dan zamannya.<ref name="Freedman"/><ref name="Lasor"> {{id}}W.S. Lasor. 1994. ''Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. </ref> Namun, pendapat umum dewasa ini menempatkan masa hidup Habakuk pada akhir abad ke-7 SM.<ref name="Blommendaal">{{id}} J. Blommendaal. 1979. ''Pengantar Kepada Perjanjian Lama''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. </ref><ref name="Freedman"/><ref name="Lasor"/><ref name="Darmawijaya"> {{id}} Pr. Darmawijaya. 1990. ''Warta Nabi Sebelum Pembuangan''. Yogyakarta: Kanisius. </ref> Ia hidup kira-kira sezaman dengan nabi [[Zefanya]], [[Yeremia]], [[Nahum]] dan mungkin juga [[Yoel]].<ref name="Lasor"/> Kondisi yang ia hadapi tentu berkaitan dengan orang-orang [[Kasdim]] ([[Babilonia]]).<ref name="Darmawijaya"/> Karena bangkitnya bangsa [[Kasdim]] ke tampuk kekuasaan terjadi pada sekitar tahun [[612]] SM, kita dapat mengasumsikan bahwa Habakuk aktif pada masa itu, sehingga ia berasal dari masa yang sama dengan Yeremia dan Zefanya. Namun demikian, sumber-sumber Yahudi tidak mengelompokkannya dengan kedua nabi itu, yang seringkali ditempatkan bersama-sama, sehingga ada kemungkinan bahwa ia sedikit lebih awal daripada kedua nabi yang disebutkan tadi. Ia hidup pada masa pemerintahan raja [[Yoyakim]] yang lalim.<ref name="Lasor"/>
 
== Warta Nabi ==
Baris 12:
 
== Pemikiran ==
Habakuk sebagai nabi, bingung melihat penghakiman Allah yang tampaknya terus tertunda, sementara semangat umat yang tersisa dari pembaruan [[Yosia]] di Yehuda dilemahkan oleh penyelewengan para pemimpin bangsa.<ref name="Lasor"/> Habakuk prihatin dengan masalah moral, yaitu orang [[Kasdim]] yang dibangkitkan TUHAN untuk memberlakukan penghakiman atas orang Yehuda, padahal kekejaman dan kebiadaban orang Kasdim itu menyangkal kebenaran TUHAN.<ref name="Douglas"/> Kebingungannya ini menyebabkan Habakuk dikatakan sebagai nabi yang unik di antara para nabi, karena dialah satu-satunya yang mempertanyakan [[hikmat Allah]]. Namun, pada akhirnya Habakuk melihat bagaimana TUHAN berkarya dalam sejarah demi keselamatan umat manusia.<ref name="Darmawijaya"/> Habakuk menekankan bahwa TUHAN adalah TUHAN yang setia, adil dan membela umatnya, walaupun umat dalam penderitaan.<ref name="Darmawijaya"/> Habakuk meyakini bahwa orang benar akan hidup dan orang [[fasik]] akan musnah.<ref name="Blommendaal"/>
 
== Lihat pula ==