Ia dilahirkan di kota [[Pirna]], dekat [[Meissen]], Jerman, pada tahun 1465.<ref name="Aherne"></ref> Tetzel menempuh pendidikan di [[Leipzig]] dan masuk Ordo Dominikan di sana.<ref name="Aherne"></ref> Pada tahun 1509, ia diangkat sebagai [[inkuisitor]] untuk [[Polandia]].<ref name="Aherne"></ref><ref name="Oxford"></ref>
Tetzel memang terkenal sebagai pengkhotbah indulgensia, bahkan sebelum penolakan oleh Luther terjadi.<ref name="Aherne"></ref> Khotbah yang disampaikan Tetzel dilakukan dengan cara menembara dari kota ke kota dengan menjajakan keuntungan indulgensi: ''Dengarkanlah suara-suara keluarga dan teman-teman anda terkasih yang telah meninggal, yang memohon kepada anda dengan kata-kata, kasihanilah kami, kasihanilah kami.<ref name="Kenneth">{{id}}A. Kenneth Curtis, dkk. 2001. 100 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kristen. Jakarta:BPK Gunung Mulia. Hlm.75.</ref> kami dalam kesakitan yang menakutkan dan kau dapat menebus kami dengan jumlah uang yang tak seberapa, tidakkah anda menginginkannya?''<ref name="Kenneth"></ref> Pada tahun 1517 saja, Tetzel telah mengkhotbahkan indulgensia di 10 kota sejak tahun 1503-1510.<ref name="Aherne"></ref> Pada tahun 1516, ia ditugasi untuk menjual indulgensia bagi pembangunan [[Gereja Santo Petrus]] di [[Roma]].<ref name="Oxford"></ref><ref name="Aherne"></ref> Pada tahun 1517, ia dilawan oleh Luther dengan [[95 Dalil]] miliknya.<ref name="Aherne"></ref> Tetzel menjawab Luther dengan mengeluarkan 122 tesis yang disusun oleh [[K. Wimpina]].<ref name="Aherne"></ref> Kemudian pada tahun 1518, Tetzel juga menerbitkan ''Vorlegung'' yang merupakan penolakan atas posisi Luther.<ref name="Aherne"></ref> Tetzel meninggal pada tanggal 11 Agustus 1519 di Leipzig.<ref name="Aherne"></ref>
