Hamengkubuwana V: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Baris 3:
 
== Riwayat pemerintahan ==
Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah '''Raden Mas MustoyoGathot Menol''', putra [[Hamengkubuwana IV]] yang lahir pada tanggal [[2024 Agustusjanuari]] [[18211820]]. Sewaktu dewasa ia bergelar [[Pangeran Mangkubumi]]. Ia juga pernah mendapat pangkat [[Letnan Kolonel]] tahun [[1839]] dan [[Kolonel]] tahun [[1847]] dari pemerintah [[Hindia Belanda]].Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 18211820 maka [[Sultan Hamengku Buwono V]] waktu permulaan bertahta berumur 23 (dua) tahun.
Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan [[Hindia-Belanda]] yang berada di bawah [[Kerajaan Belanda]], untuk melakukan taktik [[perang pasif]], dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
 
Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng [[abdi dalem]] dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas Ariojoyomustojo (nantinya [[Hamengkubuwana VI]]). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan dengan Raden mas Ariojoyo.mustojo
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyomustojo setelah ia berhasil mempersunting putri [[Kesultanan Brunai]] dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, [[Kanjeng Mas Hemawati]]. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
 
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri [[Kesultanan Brunai]] dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, [[Kanjeng Mas Hemawati]]. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
 
Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun [[1855]] dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan [[wereng saketi tresno]] ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.
 
Tidak lama setelah Sultan Hamengkubuwana V meninggal, tiga bulan kemudian permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwana V pun meninggal setelah jatuh sakit semenjak suaminya meninggal.dan sultan digantikan oleh adiknya raden mas Mustojo.
 
== Galeri foto ==