Hamengkubuwana V: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
== Riwayat pemerintahan ==
Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah '''Raden Mas
Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan [[Hindia-Belanda]] yang berada di bawah [[Kerajaan Belanda]], untuk melakukan taktik [[perang pasif]], dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng [[abdi dalem]] dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas
▲Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri [[Kesultanan Brunai]] dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, [[Kanjeng Mas Hemawati]]. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun [[1855]] dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan [[wereng saketi tresno]] ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.
Tidak lama setelah Sultan Hamengkubuwana V meninggal, tiga bulan kemudian permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwana V pun meninggal setelah jatuh sakit semenjak suaminya meninggal.dan sultan digantikan oleh adiknya raden mas Mustojo.
== Galeri foto ==
|