Islam di Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 4120902 oleh 182.8.29.209 (Bicara) bisa dikasih tau linknya kalau Indonesia ikut membantu...?
Baris 20:
 
== Sekarang ==
Pada tahun 1962, kerajaan Malaysia dan pemerintahan Indonesia telah menawarkan bantuan yang masing-masing membantu US$ 33,000 untuk sebuah masjid yang akan dibangun di Seoul. Walau bagaimana pun, rancangan tersebut terbantut akibat [[inflasi]]. Minat terhadap Islam mula meningkat hanya bermula pada sekitar 1970-an ketika hubungan ekonomi Korea Selatan dengan banyak negara Timur Tengah menjadi kentara. Sebagian orang Korea yang bekerja di Arab Saudi telah memeluk Islam; apabila mereka menyempurnakan lama kerja masing-masing dan pulang ke Korea, mereka memastikan bilangan orang Islam asli. Masjid Pusat Seoul akhirnya dibangun di Itaewon, Seoul pada tahun 1976. Hari ini terdapat juga masjid di Busan, Anyang, Gwangju, Jeonju and Daegu. Menurut Lee Hee-Soo (Yi Hui-su), terdapat lebih kurang 40,000 orang Islam yang berdaftar di Korea Selatan, dan lebih kurang 10.000 dianggarkan adalah penganut yang saleh.
 
Yayasan Muslim Korea menyatakan bahwa ia akan membuka sekolah dasar Islam yang pertama dan akan dinamakan Sekolah Dasar Putra Sultan Bin Abdul Aziz pada bulan Mei 2009 dengan maksud untuk membantu orang Islam di Korea mempelajari agama mereka dan mengikuti kurikulum yang resmi. Rancangan sedang dijalankan untuk membuka sebuah pusat kebudayaan, sekolah-sekolah menengah dan universitas. Abdullah Al-Aifan, Duta Arab Saudi ke Seoul telah mengirimkan $ 500,000 kepada yayasan tersebut bagi pihak kerajaan Arab Saudi.