Gereja Metodis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT61Siska (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT61Siska (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Secara teologis, Gereja Methodis mengikuti garis teologi yang dikembangkan oleh [[John Wesley]] yang mengikuti pandangan [[Arminian]] ([[Jacobus Arminius]]) dalam hal Urutan Proses Keselamatan ([[Ordo Salutis]]). Oleh pihak [[Calvinisme|Calvinis]], Arminian sering secara sengaja ataupun tidak sengaja dituduh sebagai pengikut [[Pelagius]] yang ditentang habis-habisan oleh [[Augustinus dari Hippo]]. [[Pelagius]] mengatakan bahwa manusia memiliki [[kehendak bebas]], artinya manusia mampu menentukan sendiri keputusan-keputusan yang diambilnya, sementara [[Augustinus]] mengatakan bahwa manusia tidak mampu mengambil keputusannya sendiri, melainkan hanya berdasarkan karunia Allah semata. [[Pelagius]] juga berpendapat bahwa setelah jatuh dalam dosa, manusia masih cenderung baik dan bisa menyelamatkan diri dengan perbuatan baik. [[Arminius]] (dan Wesley) berbeda dengan [[Pelagius]] karena mereka berpendapat bahwa setelah Kejatuhan, manusia cenderung berdosa dan hanya bisa diselamatkan karena karunia Allah semata.
 
Bedanya [[Arminian]] dan [[Calvinis]] adalah tentang kebebasan manusia dalam menerima karunia keselamatan. [[Calvinis]] percaya bahwa manusia tidak punya kehendak bebas dalam hal ini, jadi kalau Tuhan mau menyelamatkan seseorang, orang itu tidak bisa menolak. [[Arminian]] percaya bahwa Tuhan mau menyelamatkan semua orang dan memberi kebebasan untuk menerima atau menolak keselamatan kepada manusia.
 
== Sejarah ==
[[John Wesley]] adalah seorang [[pendeta]] [[Anglikan]] di [[Inggris]]. Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. [[John Wesley]] adalah anak ke-14 di dalam keluarganya. Ayahnya adalah seorang pendeta miskin, namun John berhasil belajar di [[Universitas Oxford]] dan menjadi pendeta. Selama itu, ia berusaha menemukan kepuasan imannya dengan jalan melakukan semua perintah agama serta aturan Gereja secara ketat. Namun pada suatu persekutuan doa di [[Aldersgate]] di Inggris pada tanggal [[24 Mei]] [[1738]], ia merasakan ada sesuatu di dalam hatinya yang membakar dirinya. Saat itu ia merasa diingatkan oleh kata-kata Rasul Paulus di dalam [[Surat Roma]] bahwa ia tidak mungkin menemukan kesempurnaan imannya dan keteduhan kehidupannya selain melalui iman kepada kasih Allah.
 
Sejak itu John Wesley mengajarkan pengalamannya yang baru ini dan banyak orang yang sebelumnya tidak ke gereja mulai tertarik akan ajarannya. Banyak orang yang meminta Wesley untuk mengajar dan mengarahkan kehidupan dan iman mereka. Wesley mengumpulkan orang-orang ini dalam “persekutuan-persekutuan untuk berdoa bersama, mendengarkan firman, dan saling mengawasi di dalam kasih, agar mereka dapat mengerjakan keselamatan mereka masing-masing.” Persekutuan yang dinamai ''Holy Club'' ini dipimpin oleh John Wesley bersama saudaranya, [[Charles Wesley|Charles]]. Mereka menetapkan jadwal doa harian, jam-jam untuk mengunjungi orang-orang sakit dan para tahanan di penjara, membuka sekolah-sekolah untuk orang-orang miskin, dan menjalankan jam-jam doa Gereja. Tiga kali sehari mereka berdoa dengan suara keras dan setiap jam mereka menghentikan pekerjaan mereka untuk berdoa di dalam hati. Aturan-aturan ini menyebabkan mereka diejek oleh teman-teman mereka sebagai orang-orang yang “bermetode” atau “Methodis.”