Teologi Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT53Raja (bicara | kontrib)
PT53Raja (bicara | kontrib)
Baris 47:
Pada Kisah Para Rasul ditekankan apa yang dilakukan Gereja dan terutama sifat keakraban dan persaudaraan di dalamnya (Kis 2:42-47; 4:32-35; 5:12-14): “Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan....memecahkan roti dan berdoa” (Kis 2:42), “dengan sehati mereka berkumpul” (2:46), “sehati dan sejiwa” (4:32).
 
Pandangan Yohanes mengenai Gereja bersifat eskatologis, khususnya dalam Kitab Wahyu. Walaupun di dalam Injilnya Yohanes mengajukan kiasan seperti “kawanan” (Yoh 10), “mempelai” (Yoh 3:29), “pokok dan carang anggur” (Yoh 15:1-8), pada mulanya metaformetafora itu tidak ditujukan untuk Gereja. Namun Yoh 17 secara keseluruhan berbicara tentang kesatuan murid-murid Kristus dan pentingnya kasih persaudaraan (Yoh 13:35). Dalam Wahyu, Gereja adalah umat kudus yang memuliakan Allah di surga, suatu situasi yang masih sangat dirindukan.
 
* Eklesiologi para bapa Gereja (patristik)