Albigensis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
61Yesie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
61Yesie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Image:Talmudtrial.jpg|thumb|Gambar ini menggambarkan perdepatan antara Santo Dominik dengan kelompok Albigensis]]
Albigensis adalah sebuah aliran yang timbul dan berkembang di Albi, Languedoc, [[Prancis Selatan]].<ref name="Willem">. F. D. Willem. 2006. ''Kamus Sejarah Gereja''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 10-11.</ref> Aliran ini muncul pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13. Albigensis mengajarkan [[dualisme]], yakni sejak awal dunia ada dua prinsip yang saling berlawanan. Prinsip yang berlawanan itu adalah prinsip kebaikan (terang) dan kejahatan (gelap). Pada akhirnya, menurut aliran ini prinsip terang akan dapat mengalahkan prinsip gelap. Dunia diciptakan oleh prinsip kegelapan sehingga dunia pada hakikatnya adalah jahat. Manusia yang ada di dunia ini terdiri dari unsur kejahatan dan kebaikan. Yang baik dan kekal dalam diri manusia adalah jiwanya. Sementara itu, yang jahat adalah tubuhnya. Jiwa manusia yang baik dan kekal ini, terpenjara dalam tubuh. Oleh karena itu, keselamatan didefinisikan sebagai lepasnya jiwa dari tubuh yang memenjarainya.
 
'''Albigensis''' adalah sebuah aliran yang timbul dan berkembang di Albi, Languedoc, [[Prancis Selatan]].<ref name="Willem">. F. D. Willem. 2006. ''Kamus Sejarah Gereja''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 10-11.</ref> Aliran ini muncul pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13. Albigensis mengajarkan [[dualisme]], yakni sejak awal dunia ada dua prinsip yang saling berlawanan. Prinsip yang berlawanan itu adalah prinsip kebaikan (terang) dan kejahatan (gelap). Pada akhirnya, menurut aliran ini prinsip terang akan dapat mengalahkan prinsip gelap. Dunia diciptakan oleh prinsip kegelapan sehingga dunia pada hakikatnya adalah jahat. Manusia yang ada di dunia ini terdiri dari unsur kejahatan dan kebaikan. Yang baik dan kekal dalam diri manusia adalah jiwanya. Sementara itu, yang jahat adalah tubuhnya. Jiwa manusia yang baik dan kekal ini, terpenjara dalam tubuh. Oleh karena itu, keselamatan didefinisikan sebagai lepasnya jiwa dari tubuh yang memenjarainya.
 
==Referensi==