Kewirausahaan sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.1) (bot Menambah: tr:Sosyal girişimcilik |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-resiko +risiko) |
||
Baris 13:
Hal ini pada dasarnya terdiri dari hal-hal yang tidak umum untuk dilakukan dalam kegiatan usaha yang biasanya berjalan secara rutin. Austin Stevenson dan Wei-Skillern berpendapat bahwa pengusaha sosial dan [[tradisional]] berbeda dengan pengusahanya sendiri, [[metode]], situasi, dan peluang. <ref> A.B. Susanto, ibid, hlm. 67</ref> Tujuan utama dari pengusaha sosial adalah melayani kebutuhan dasar masyarakat, sementara pengusaha tradisional adalah untuk meraih pasar yang besar kesenjangan dan memperoleh keuntungan, dalam proses bertaraf minimum untuk kepentingan masyarakatnya. <ref> >{{en}} Jerry Z. Muller 2002. The Mind and The Market. Alfred A. Knopf: New York. Page. 78</ref> Paul C Light mengamati berbagai definisi yang ada pengusaha sosial dan memberikan definisi yang luas yang menganggap bahwa pengusaha sosial adalah [[individu]], [[kelompok]], [[jaringan]], [[organisasi]] atau [[aliansi]].<ref>{{en}}Jerry Z Muller, ibid, hlm. 41</ref> Tapi berupaya secara berkelanjutan melalui ide-ide yang berbeda untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang signifikan. <ref>Karen Braun, Ibid,. Page. 78</ref> Lynn Barendsen dan Howard Gardeber menjelaskan bahwa Pemimpin yang baru sebagai pemimpin yang sadar akan kewajiban mereka.<ref> Vasudha Vasakaria, Ibid,. Hlm. 3</ref> Mereka memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang sifatnya positif. Gillian et al. berpendapat bahwa hanya keterampilan saja tidak membuat kewirausahaan dapat dikatakan sebagai seorang pengusaha sosial. <ref> Peter Drucker, Ibid., page. 42</ref>. Sebaliknya seorang pengusaha sosial juga memerlukan persimpangan ''virtuousness'', kesempatan sosial, pengakuan, dapat menghakimi, bersifat toleransi, dan inovasi.<ref> Peter Drucker, Ibid., page. 42</ref>. Robert Ronstadt kewirausahaan didefinisikan sebagai proses yang sifatnya dinamis namun dapat menciptakan kekayaan yang sifatnya penting.<ref name="Braun"> {{en}} Braun, Karen. Social Entrepreneurship: Perspectives on an Academic Discipline. Theory in Action, Vol. 2, No. 2, April 2009. Hal. 34</ref>
Dalam pandangan pengusaha, kekayaan diciptakan oleh orang-orang yang mengambil
Hal ini tentunya sangat bergantung kepada bagaimana isi dari [[gagasan]] yang kita tawarkan, pada dasarnya agar gagasan serta ide yang kita tawarkan bisa diterima oleh [[masyarakat]] kita harus memiliki misi sosial di dalamnya semata-mata hanya untuk membuat masyrakat dapat terbebaskan dari permasalahan yang terjadi. <ref name="Matin"/> Dalam pelaksanaan pengimplementasian gagasan tersebut pastinya kita akan mendapatkan banyak sekali permasalahan, seorang jiwa wirausaha sosial (''social entrepreneur'') harus mempunyai kemampuan pengelolaan
== Referensi ==
|