Ali Moertopo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Changing Menteri-menteri Indonesia
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Jenderal '''Ali Murtopo''' ([[23 September]] [[1924]]–[[1984]]) adalah [[Menteri Penerangan]] [[Indonesia]] pada tahun [[1978]]–[[1984]]. Ia pernah menjabat Kepala [[Bakin]] ([[Badan Koordinasi Intelijen Negara]]).
 
Ali Murtopo lahir pada tanggal 23 September 1924. Tidak banyak yang diketahui tentang masa awal kehidupannya tapi bisa ditebak bahwa seperti banyak orang-orang yang seumur, Ali mendaftarkan diri untuk bergabung dengan BKR setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945.
 
Pada dekade 50-an, Ali Murtopo ditugaskan di Kodam Diponegoro. Pada mulanya, ia adalah bagian dari pasukan Banteng Raider. Pasukan ini, yang berada di bawah komando Ahmad Yani, merupakan sebuah pasukan khusus yang berupaya untuk menumpas pemberontakan Darul Islam. Pada tahun 1956, bersama dengan Yoga Sugama, Ali mendukung Letnan Kolonel Soeharto dalam upayanya untuk menjadi Pangdam Diponegoro. Manuver ini berhasil dan Soeharto sukses mendapatkan jabatan Pangdam Diponegoro dengan Pangkat Kolonel. Sebagai imbalan atas dukungannya, Ali ditunjuk oleh Soeharto sebagai Asisten Teritorial.
 
Pada saat itu, Republik Indonesia sedang menghadapi pemberontakan PRRI dan banyak pasukan-pasukan ABRI yang dikirim ke Sumatra untuk menanggulangi pemberontakan ini. Ali dikirim ke Sumatra pada tahun 1959 dan ia menjabat sebagai Kepala Staf Resimen II dengan Yoga Sugama sebagai Komandan Resimennya. Pada tahun yang sama, Soeharto dicopot dari jabatan Pangdam oleh KSAD AH Nasution karena terlibat kasus penyelundupan. Setelah Pemberontakan PRRI dikalahkan, Ali kembali ke Jawa Tengah untuk melanjutkan tugasnya dengan Kodam Diponegoro yang sekarang dipimpin oleh Pranoto Reksosamudro.
 
Hukuman Soeharto setelah jabatannya dicopot adalah didaftarkan di SSKAD untuk mengikuti tahun ajaran 1960. Setelah Soeharto menyelesaikan pendidikan di SSKAD, ia ditarik ke Jakarta dan menjabat sebagai Deputi I KSAD (Operasi). Pada saat inilah, Ali bergabung lagi dengan atasannya yang lama itu. Pada waktu yang sama Soeharto juga dipercaya oleh Nasution untuk membentuk CADUAD (Cadangan Umum Angkatan Darat) dan setelah satuan tempur tersebut dibentuk, Soeharto ditunjuk sebagai Panglima Caduad dengan pangkat Brigadir Jenderal. Sekali lagi, Ali menjadi bawahan Soeharto dengan jabatan sebagai Asisten Kepala Staf Caduad.
 
{{bio-stub}}