Pembela Tanah Air: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan kecil
Baris 45:
Tanggal [[18 Agustus]] [[1945]], sehari setelah [[proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia]], berdasarkan persetujuan penyerahan tanpa-syarat dengan [[Tentara Sekutu]], [[Tentara Kekaisaran Jepang]] mengeluarkan perintah untuk membubarkan kesatuan-kesatuan PETA. Sehari kemudian, panglima terakhir Tentara Ke-16 di Jawa, Letnan Jendral [[Nagano Yuichiro]], mengucapkan pidato perpisahan.
 
==Peran dalam Perjuanganperjuangan Kemerdekaankemerdekaan Indonesia ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Indonesische jongens tijdens hun soldatentraining door de Japanners TMnr 10001989.jpg|thumb|left|Pemuda Indonesia dalam pelatihan di ''[[Seinen Dojo]]'' yang kemudian menjadi anggota ''PETA'']]
Sumbangsih dan peranan tentara PETA dalam perjuangan melawan penjajahan Jepang demikian besar. Demikian juga peranan mantan Tentara PETA dalam kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden [[Soeharto]] dan Jendral Besar [[Soedirman]]. Mantan Tentara PETA menjadi bagian penting pembentukan [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) sejak Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga TNI. Untuk mengenang perjuangan Tentara PETA, pada tanggal [[18 Desember]] [[1995]] diresmikan monumen PETA yang letaknya di Bogor.