Keuskupan agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Keuskupan Agung''' terjadi dari pengelompokan beberapa [[keuskupan]] yang berdekatan yang membentuk suatu [[Provinsi Gerejani]]. Dalam hal ini suatu Keuskupan menjadi '''Keuskupan Agung''' dan dipandang sebagai metropolit bukan karena luas wilayah, ataupun karena kedewasaan iman umat pada umumnya. Keuskupan Agung tidak lebih tinggi dari Keuskupan lainnya, melainkan mendapat fungsi mempersatukan Keuskupan-keuskupan yang berdekatan, yang disebut [[Keuskupan sufragan]], seperti suatu gugusan (cluster), dalam rangka penggembalaan umat yang kurang lebih mirip budayanya, untuk hal-hal yang dianggap berfaedah. Keuskupan Agung digembalakan oleh seorang Uskup Agung.
 
Keuskupan Agung merupakan jembatan di antara Keuskupan dan bentuk kerjasama yang lebih luas lagi, yaitu [[Konferensi Para Uskup]] (di Indonesia secara khusus disebut [[Konferensi Waligereja Indonesia]], disingkat KWI).
Keuskupan Agung terjadi dari pengelompokan beberapa keuskupan yang berdekatan yang membentuk suatu Provinsi Gerejani. Dalam hal ini suatu Keuskupan menjadi Keuskupan Agung dan dipandang sebagai metropolit bukan karena luas wilayah, ataupun karena kedewasaan iman umat pada umumnya. Keuskupan Agung tidak lebih tinggi dari Keuskupan lainnya, melainkan mendapat fungsi mempersatukan Keuskupan-keuskupan yang berdekatan, yang disebut Keuskupan sufragan, seperti suatu gugusan (cluster), dalam rangka penggembalaan umat yang kurang lebih mirip budayanya, untuk hal-hal yang dianggap berfaedah.
 
== Keuskupan Agung di Indonesia ==
Ada sembilan '''Keuskupan Agung''' di Indonesia. Tujuh di antaranya didirikan bersamaan dengan pendirian [[hirarki]] [[Gereja Katolik]] di Indonesia pada 3 Januari 1961. [[Keuskupan Agung Merauke]] didirikan pada tahun 1966. [[Keuskupan Agung Kupang]] pada tahun 1989. [[Keuskupan Agung Samarinda]] didirikan pada tahun 2003.
* [[Keuskupan Agung Jakarta]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Bogor]] dan [[Keuskupan Bandung]])
* [[Keuskupan Agung Semarang]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Malang]], [[Keuskupan Surabaya]], dan [[Keuskupan Purwokerto]])
* [[Keuskupan Agung Medan]], (dengan 5 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Sibolga]], [[Keuskupan Padang]], [[Keuskupan Palembang]], [[Keuskupan Tanjungkarang]], dan [[Keuskupan Pangkalpinang]])
* [[Keuskupan Agung Pontianak]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Sintang]], [[Keuskupan Ketapang]], dan [[Keuskupan Sanggau]])
* [[Keuskupan Agung Samarinda]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Banjarmasin]], [[Keuskupan Palangkaraya]], dan [[Keuskupan Tanjung Selor]])
* [[Keuskupan Agung Makassar]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Manado]] dan [[Keuskupan Amboina]])
* [[Keuskupan Agung Merauke]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Jayapura]], [[Keuskupan Sorong-Manokwari]], dan [[Keuskupan Agats-Asmat]])
* [[Keuskupan Agung Kupang]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Atambua]] dan [[Keuskupan Weetebula]])
* [[Keuskupan Agung Ende]], dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Denpasar]], [[Keuskupan Larantuka]], dan [[Keuskupan Ruteng]].
 
== Referensi ==