Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 3859635 oleh 118.96.46.106 (Bicara)
Baris 135:
* [[Kuil Kongtzu]]
* [http://iccsg.wordpress.com]
 
MAKNA SUCI HARI DONG ZHI / TANG CE (GENTA ROHANI)
 
HARI Tangcik/Dongzhi adalah hari saat matahari tepat di atas garis balik 23,5 derajat Lintang Selatan, yang bertepatan dengan tanggal 22 Desember atau 21 Desember pada saat tahun kabisat. Pada saat itu di belahan bumi utara mempunyai siang hari paling pendek dan malam hari paling panjang. Pada daerah-daerah utara khatulistiwa yang mempunyai iklim subtropis dan dingin,tibalah saat musim dingin.
Sembahyang Dongzhi disebut juga sembahyang Zheng, atau sembahyang Syukur dan Yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa yang bermaknakan rasa syukur dan yakin atas rahmat-Nya. Sembahyang ini merupakan salah satu dari empat sembahyang besar kepada Tian (Yue, Ci, Zheng, Chang seperti tertulis dalam sanjak Tian Bao). Persembahyangan Tangcik/ Dongzhi sudah dilakukan sebelum jaman dinasti He/ Xia (2205 -1766 SM), kemudian pada Jaman Dinasti Siang/ Shang (1766 - 1122 SM) diselenggarakan sebagai Sembahyang Besar Lima Tahun sekali dan dipimpin langsung oleh Kaisar (yang bestatus sebagai Thian Cu/ Tian Zi/ Putra Tuhan) yang disebut sembahyang Tee/ Di.
Pada jaman dinasti Chiu/ Zhou (1122 – 155 SM), saat Dongzhi ini ditentukan sebagai permulaan tahun baharu karena pada hari itu adalah merupakan titik tolak matahari bergerak dari selatan ke arah utara. Hari-hari selanjutnya letak matahari mulai balik kearah utara, siang hari kian panjang dan malam hari kian pendek, sekalipun saat ini udara makin bertambah dingin sampai tiba musim semi, yaitu saat matahari melewati garis khatulistiwa.
Pada masa, rajamuda-rajamuda mengadakan upacara sembahyang besar yang dinamai Kau/Jiao, yang dilakukan di hadapan sebuah altar yang dibangun di alun-alun sebelah selatan untuk mengucapkan puji syukur kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa. Istilah Tee/ ’Di’ ini diperluas/digunakan sebagai sebutan untuk semua upacara Sembahyang Besar yang diselenggarakan pada keempat musim sepanjang tahun.
Biarpun pada masa berdirinya dinasti Han (206 SM– 220 M), dimana sistim penanggalan diubah menjadi Khongcu Lik atau He Lik/Xia Li atau Yin Li, yang hari tahun baharunya ditentukan kira-kira satu– dua bulan setelah Dongzhi, namun Raja-raja tetap melakukan sembahyang besar kepada Tian pada saat Dongzhi.
Rakyat jelatapun melakukan sembahyang kepada Tian dan leluhurnya, dengan sajian utama berupa ronde yang berbentuk bulat, dibuat dari tepung ketan dan diberi warna merah dan putih yang melambangkan sifat Yin dan Yang, dan diberi kuah jahe manis. Disajikan tiga mangkok ronde, tiap mangkok diisi 12 ronde merah dan putih dan diberi sebuah ronde merah besar yang melambangkan berkat yang diterima sepanjang tahun. Sembahyang Dongzhi ini dilakukan pada saat dini hari jam 03.00 s/d 05.00 di rumah masing-masing untuk sembahyang kepada leluhur dan di Litang/Kong Miao. Sebagai sajian khusus sembahyang Dongzhi ditambahkan 3 mangkok ronde selain sajian seperti biasanya. Masing-masing isinya 12 ronde kecil warna merah dan putih dan satu ronde besar warna merah.
Bagi umat Khonghucu, hari Dongzhi mempunyai makna suci khusus, disebut hari Bok Tok/Mu Duo atau hari Genta Rohani. Saat itu Nabi Kongzi berusia 56 Tahun, beliau memutuskan meninggalkan Negeri Lu. tanah tumpah darah yang dicintainya, meninggalkan kedudukan yang mulia, meninggalkan segala yang dimilikinya, karena rajamuda Lu telah ingkar dari Jalan Suci. Beliau bersama para muridNya mulai mengembara dari satu negeri ke negeri lain selama kira-kira 13 tahun untuk menebarkan ajaranNya. Beliau meninggalkan negeri Lu, untuk menjadi Mu Duo atau Genta Rohani yang menebarkan Firman Tian bagi hidup insani. Nabi Kongzi bukanlah pembawa Mu Duo Raja, melainkan Mu Duo Tuhan yang Maha Esa bagi segenap umat manusia.
 
Dalam pengembaraannya ketika Nabi melewati tapal batas negeri Yi, penjaga tapal batas negeri Yi yang ternyata adalah seorang suci dan bijaksana yang menyembunyikan diri, ingin bertemu dengan Nabi dan berkata; “Setiap ada seorang Junzi yang lewat disini, aku tidak pernah tidak menemuinya.” Oleh para murid ia dipersilakan untuk menemui Nabi. Setelah keluar ia berkata: “Saudara-saudaraku, mengapa kalian nampak bermuram durja karena kehilangan kedudukan? Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Tiantelah menjadikan Guru selaku Mu Duo.” Lun Yu III : 24.
Pada saat sembahyang Dongzhi ini umat Khonghucu memperingati tiga peristiwa penting yaitu :
1. Sembahyang Dongzhi itu sendiri sebagai ungkapan puji syukur atas segala rahmat dan karunia Tian yang telah dilimpahkan sepanjang tahun.
2. Memperingati Hari Genta Rohani/Mu Duo yang mengingatkan saat Nabi Kongzi memulai pengembaraanNya ke berbagai negeri pada usia 56 tahun untuk menyebarkan ajaranNya selama 13 tahun
3. Untuk memperingati hari Wafat Bingcu/ Mengzi, Sang Penegak (Ya Sheng) agama Khonghucu.
 
== Pranala luar ==