Semangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gombang (bicara | kontrib)
k revert. Kepada anon, bagaimana kalau Anda mendaftar saja? Akan lebih mudah komunikasinya.
Baris 50:
 
Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.
 
<!--
== Sentra penanaman ==
== Dunia ==
Baris 58:
Budidaya Semangka terdapat di Jawa Tengah (D.I. Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo); di Jawa Barat
(Indramayu, Karawang); di Jawa Timur ( Banyuwangi, Malang); dan di Lampung.
 
-->
== Hama dan penyakit ==
=== Hama ===
Baris 77:
 
* Kutu putih dan Lalat buah, Ciri-cirinya mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai, gejala dengan terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar, cara pengendaliannya dengan dilakukan secara non kimiawi (membersihkan lingkungan terutama pada kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul). Secara kimiawi : dengan obat-obatan.
 
=== Penyakit ===
* Layu Fusarium, disebabkan oleh jamur karena lingkungan yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab), gejala yang timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur, lambat laun akan, cara pengendaliannya (1) secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, atau menanam benih yang sudah direndam obat; (2) secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida secara periodik.
* Bercak daun, disebabkan oleh spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang dengan gejala terlihat pada permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu, cara pengendaliannya (1) secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium; (2) tanaman disemprot dengan fungisida yang terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter.
* Antraknosa, disebabkan seperti penyakit layu fusarium, dengan gejala terlihat pada daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: (1) dilakukan secara non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium; (2) menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.
* Busuk semai, terutama enyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati, cara pengendaliannya benih direndam di dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis 1-2 cc/liter air.
* Busuk buah, disebabkan oleh jamur (bakteri) patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik, cara pengendaliannya dengan hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.
* Karat daun, disebabkan oleh virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman, gejala terlihat pada daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang, cara pengendaliannya sama seperti penyakit layu fusarium. Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga tanaman yang terlanjur terkena harus, supaya tidak menular pada tanaman sehat.
=== Gulma ===
Selain gangguan oleh hama dan penyakit, gangguan juga disebabkan kekurangan/kelebihan unsur hara yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pohon semangka yang kekurangan dan kelebihan unsur hara tersebut, menderita akibat adanya gulma (tanaman pengganggu).
 
== Galeri ==