Yehuwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
REX (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 118:
 
== Penggunaan Nama Allah di luar Alkitab ==
BekasMantan presidenPresiden Pertama R.I., [[Soekarno]] dalam pidatonya pernah menggunakan nama “Jehova”. Dalam kutipan pidatonya antara lain dikatakan, “Agama lain mempunyai begrip Tuhan: Ja Allah atau Ja Tuhan atau Ja God atau Jehova, mohon, mohon; ada tempat permohonan.”(Lihat buku “Tjamkan Pantjasila,” halaman 136)
 
Selain itu dalam sebuah buku nyanyian agama yang sudah agak tua yang digunakan oleh orang-orang Protestan yaitu: “Mazmur dan Nyanyian Rohani dari Perbendaharaan Jemaat Segala Abad,” kata-kata digubah oleh I. S. Kijne, edisi 1955. Dalam Mazmur yang ke-15, [[Tetragramaton]] ditulis pada bagian atas dari gambar, dan dalam Mazmur ke-23, bait 1, terdapat bentuk singkatan dari nama ilahi dalam bahasa Indonesia, Hua: “Gembalaku jaitu Tuhan Hua, …”
Baris 127:
 
Jadi selama berabad-abad bentuk Yehuwa telah diakui secara internasional sebagai cara untuk mengucapkan nama Allah, dan orang-orang yang mendengarnya langsung mengetahui siapa yang dibicarakan. Seperti dikatakan Profesor Oehler, “Nama ini sekarang telah menjadi lebih umum dipakai dalam perbendaharaan bahasa kita, dan tidak dapat diganti.”—Theologic des Alten Testaments (Teologi dari Perjanjian Lama).
 
 
 
== Penggunaan Nama Ilahi Selama Berabad-abad ==