Kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-. Beliau +. Ia)
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{unreferenced}}
Pada akhir [[abad ke-13]], [[Kesultanan Seljuk]] runtuh dan [[Anatolia]] terbagi-bagi menjadi beberapa kabilah kecil. Salah satu kabilah ini adalah [[Sögüt|Söğüt]], sebuah suku kecil yang berdiam di [[lembah]] [[sungai Sakarya]]. Pemimpin dari suku ini adalah [[Ertuğrul]]. Ketika Ertuğrul meninggal dunia tahun [[1281]], [[Osman I]] menjadi pemimpin suku tersebut.
 
== Osman I ==
''Lihat pula: [[Osman I]] ''
 
Pada tahun [[1299]], [[kota]] [[Bilecik]] milik [[Kekaisaran Bizantium]] jatuh ke tangan [[Osman I]]. Kota ini merupakan kota pertama yang berhasil ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmaniyah. Osman juga menaklukkan beberapa kabilah-kabilah kecil di sekitar Anatolia. Pada akhir tahun [[1310]], [[Osman I]] melancarkan serangan ke beberapa benteng pertahanan penting Kekaisaran Bizantium.
 
Yenişehir berhasil ditaklukkan dan menjadi basis utama Utsmaniyah melancarkan serangan selanjutknya ke Prousas ([[Bursa]]) dan Nicaea ([[Iznik]]), kota terbesar di Kekaisaran Bizantium di [[Anatolia]]. Bursa ditaklukkan tahun [[1326]] sesaat sebelum kemangkatan Osman.
 
[[Yenişehir]] berhasil ditaklukkan dan menjadi basis utama Utsmaniyah melancarkan serangan selanjutknyaselanjutnya ke Prousas[[Proussa]] ([[Bursa]]) dan Nicaea[[Nikaea]] ([[Iznikİznik]]), kota terbesar di Kekaisaran Bizantium di [[Anatolia]]. Bursa ditaklukkan tahun [[1326]] sesaat sebelum kemangkatan Osman.
 
== Orhan I ==
''Lihat pula: [[Orhan I]]
 
Putera dari Osman, [[Orhan I]], menaklukkan NicaeaNikaea tahun [[1331]] dan [[NicomediaNikomedia]] tahun [[1337]] dan mendirikan ibukota di Bursa. Pada masa pemerintahannya, Sultan Orhan I merombak struktur pemerintahan, memodernisasi militer, dan memperkenalkan mata uang baru.
 
Beliau menikahi Theodora, puteri dariputerinda [[Pangeran Bizantium]] [[JohnYohanes VI CantacuzenusKantakuzenos]] dari [[Bizantium]]. Tahun [[1346]], Orhan secara terbuka mendukung JohnYohanes VI dalam usahanya menggulingkan Kaisar [[JohnYohanes V PalaeologusPaleologos]]. Ketika John VI menjadi kaisar ([[1347]]-[[1354]]), beliauYohanes VI mengijinkan Orhan menyerang semenanjung [[GallipoliSemenanjung Gelibolu]] yang kemudian memberikan Kesultanan Utsmaniyah benteng pertahanan pertama di Eropa.
 
Orhan meninggal tahun [[1360]] dan mewariskan kesultanan yang berkembang pesat kepada puteranya, [[Murad I]].
Baris 22 ⟶ 21:
''Lihat pula: [[Murad I]]''
 
Pada awal tahun [[1360 ]], pasukan Utsmaniyah bergerak menuju [[ThraceTrakia]] melalui [[GallipoliGelibolu]] dan berhasil merebut [[EdirneAdrianopel]] ([[AdrianopleEdirne]]) dan [[Philippopolis]] ([[Plovdiv]]) dan memaksa Kekaisaran Bizantium membayar upeti. Tahun [[1366]] [[AmadeusAmedeo VI dari SavoySavoia]] (sepupu dari JohnYohanes V CantacuzenusKantakuzenos) melakukan serangan kecil membantu Kekaisaran Bizantium. Serangan ini menghalau pasukan Utsmaniyah dari seluruh Eropa kecuali GallipoliGelibolu. TahunDi tahun-tahun berikutnya, [[Murad I]] menyerang balik dan berhasil merebut sebagian besar dari ThraceTrakia, termasuk AdrianopleAdrianopel.
 
Pada awal tahun [[1370]], Murad melancarkan pasukan ke Eropa. Pada [[pertempuran Maritsa]], di [[Sungai Maritsa]], [[Letnan kedua MuradDua]] [[Lala Şâhin Paşa]] menghadapi 70.000 pasukan kuart [[Serbia]]-[[Bulgaria]] di bawah Raja Serbia [[Vukasin]]. Pasukan Utsmaniyah lebih kecil, namun berkat taktik yang superior, musuh berhasil dikalahkan dan Raja Vukasin terbunuh. Koalisi Serbia mulai melemah dan Murad dengan cepat melakukan serangan ke Bulgaria dan menaklukkan kota[[Drama Dráma(kota)|Drama]], Kavála[[Kavala]] dan Seres[[Serrai]] (Serráikini [[Serres, Yunani|Serres]]).
Tahun [[1383]] Murad mengangkat dirinya sebagai [[sultan]] dari Kesultanan Utsmaniyah. [[Sofia]] jatuh pada tahun [[1385]] dan kota [[Niš]] setahun setelahnya. Penaklukkan Utsmaniyah berhenti tahun [[1387]] ketika Serbia memenangkan [[Pertempuran Plocnik]], namun dua tahun kemudian Murad melancarkan serangan balik. Utsmaniyah mendapatkan kemenangan besar atas Serbia didalam [[Pertempuran Kosovo]] namun sultan sendiri terbunuh pada akhir pertempuran. Puteranya Beyazid menggantikan ayahnya.
 
== Beyazid I ==
''Lihat pula: [[Beyazid I]]''
 
[[Beyazid I]] menggantikan Sultan [[Murad I]] setelah ayahnya terbunuh. Karena kemarahannya, beliau memerintahkan semua tawanan Serbia dibunuh. Beyazid dikenal sebagai ''YildirimYıldırım'' karena temperamennya.
 
Beliau menaklukkan hampir semua wilayah [[Bulgaria]] (ibukota [[Tarnovo]] jatuh tahun [[1393]] setelah serangan selama tiga bulan) dan Yunani Utara tahun [[1389]]-[[1395]] dan melancarkan serangan ke [[Konstantinopel]] tahun [[1391]]-[[1398]]. Pada tanggal 25 September 1396 di [[Pertempuran NicopolisNikopolis]], pasukannya bertemu dengan pasukan Perang Salib yang dipimpin oleh Raja [[Sigismund]]. Utsmaniyah memenangkan perang dan menandatangani traktat damai dengan [[Hongaria]]. Beyazid kemudan mengalihkan perhatiannya ke timur, menaklukkan [[Karaman]] tahun [[1397]].
 
Sekitar tahun [[1400]] [[Timur Lenk]] memasuki [[Timur Tengah]]. Timur Lenk menghancurkan beberapa desa di Anatolia Timur dan melancarkan konflik dengan Kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun [[1400 Agustus]], Timur dan pasukannya membakar kota [[Sivas]]. Puncaknya terjadi pada [[Pertempuran Ankara]] bulan [[Juli]] tahun [[1402]]. Timur memenangkan perang dan menangkap Beyazid. Beyazid meninggal di dalam tahanan tahun [[1403]].
 
== Kekosongan pemerintahan ==
Baris 43 ⟶ 42:
''Lihat pula: [[Mehmed I]]''
 
Ketika Mehmed Çelebi berhasil memenangkan perebutan kekuasaan tahun [[1413]], beliauMehmed Çelebi mengangkat dirinya di [[Edirne]] (AdrianopleAdrianopel) sebagai Sultan [[Mehmed I]]. Kewajibannya adalah mengembalikan kejayaan kesultanan yang rusak oleh kekosongan pemerintahan; pasukan Mongol masih berdiam di bagian timur; dan banyak dari kerajaan kristen [[Balkan]] yang melepaskan diri dari kontrol Kesultanan Utsmaniyah.
 
Pada masa pemerintahannya, Mehmed memindahkan ibukota kesultanan dari [[Bursa, Turki|Bursa]] ke [[Adrianopolis]] ([[Edirne]]), mengontrol kembali [[Bulgaria]] dan [[Serbia]], mengusir pasukan Mongol dari Anatolia, dan menyerang [[Albania]], [[Sisilia]], dan Yunani Selatan yang dikuasai [[Kekaisaran Bizantium]]. Ia juga melakukan serangan melawan Pangeran [[Vlad Ţepeş]] yang dikenal dengan [[Dracula]]. Ia tidak pernah berhasil menaklukkan Wallachia sampai Dracula meninggal.
 
Setelah Mehmed meninggal dunia tahun [[1421]], salah satu puteranya, [[Murad II]], menjadi sultan.
Baris 52 ⟶ 51:
''Lihat pula: [[Murad II]]''
 
[[Murad II]] menghabiskan tahun-tahun awal kekuasaannya menyingkirkan saingan-saingannya. TahunPada tahun [[1423]], beliau mengunjungi [[Konstantinopel]], melancarkan serangan selama beberapa bulan dan memaksa Kekaisaran Bizantium membayar upeti.
 
Pada tahun [[1423]], perang terhadap [[Republik Venesia]] dimulai. Selama serangan Murad ke Konstantinopel, kontrol Kaisar Bizantium atas Yunani melemah. Tentara Venesia kemudian mengambil kontrol kota Salonika ([[Thessaloniki]]) atas dukungan penduduk setempat. Pasukan Utsmani yang melancarkan serangan ke kota tersebut tanpa mengetahui perpindahan kekuasaan menewaskan beberapa pasukan Venesia. Kejadian ini menimbulkan kemarahan Venesia yang sebelumnya berdamai dengan Kesultanan Utsmaniyah.
 
Murad bereaksi dengan cepat, selagi melakukan serangan ke KOnstantinopelKonstantinopel, beliau mengirim pasukannya ke Salonika. Venesia mendapatkan tambahan pasukan melalui laut, tetapi pasukan Utsmaniyah yang terlebih dahulu berhasil menyerang menyebabkan pasukan Venesia melarikan diri dengan kapal perang mereka. Namun ketika pasukan Utsmaniyah memasuki kota dan menjarah kota tersebut, kapal perang Venesia membombardir kota tersebut hingga pasukan Utsmaniyah harus mundur dan kota tersebut direbut kembali oleh pasukan Venesia. Hasil [[Pertempuran Salonika]] merupakan kemunduran bagi Murad dan Serbia bersama Hongaria bersekutu dengan Venesia. [[Paus MartinMartinus V]] menyerukan kerajaan-kerajaan kristen untuk bersatu berperang melawan Utsmaniyah, walaupun hanya [[Austria]] yang pernah mengirim pasukannya ke [[Balkan]].
 
Perang di [[Balkan]] dimulai sewaktu pasukan Utsmaniyah bergerak untuk merebut [[Wallachia]]. Ketika pasukan Utsmaniyah memasuki Wallachia, pasukan Serbia menyerang [[Bulgaria]] dan , pada saat yang bersamaan, atas seruan Paus, [[Karamanid]] menyerang kesultanan dari belakang. Murad kemudian membagi pasukannya menjadi dua. Pasukan utama bergerak mempertahankan [[Sofia]] dan sisanya dipanggil balik ke [[Anatolia]]. Pasukan yang berada di Wallachia dihancurkan oleh pasukan Hongaria yang kemudian bergerak ke Selatan menuju Bulgaria di mana terjadi perang antara Serbia dan Utsmaniyah. Pasukan Serbia kalah dan pasukan Utsmaniyah kemudian menyerang pasukkanpasukan HongarianHongaria, memaksa mereka mundur ke Wallachia. Murad kemudian mempertahankan perbatasan kesultanan dari Serbia dan Hongaria tanpa usaha untuk merebut Wallachia, malahan beliau mengirim pasukannya ke Anatolia di mana mereka mengalahkan Karaman tahun [[1428]].
 
Pada tahun [[1430]], pasukan Utsmaniyah secara tiba-tiba menyerang Salonika. Venesia menandatangani perjanjian damai pada tahun [[1432]]. Perjanjian tersebut memberikan Kesultanan Utsmaniyah kota Salonika dan wilayah sekitarnya. Perang antara [[Serbia]] dan [[Hongaria]] dan [[Utsmaniyah]] tahun [[1441]] tidak mengalami kemajuan sampai [[Kekaisaran Suci Romawi]], [[Polandia]], [[Albania]], dan Emirat Candaroğlu anddan [[Karamanid]] melakukan intervensi melawan Utsmaniyah. Niš anddan [[Sofia]] jatuh ketangan pasukan Krisyen tahun [[1443]] dan setahun setelah kesultanan mengalami kekalahan di [[Pertempuran Jalowaz]]. Tanggal 12 Juli 1444 Murad menandatangani traktat yang secara sah mengalihkan kekuasaan atas [[Wallachia]] dan propinsi [[Varna]] kepada [[Hongaria]], [[Bulgaria]] barat (termasuk [[Sofia]] kepada [[Serbia]] dan memaksa Murad mengundurkan diri digantikan puteranya yang berumur dua belas tahun [[Mehmed II]]. Kemudian pada tahun yang sama, pasukan Kristen melanggar perjanjian damai tersebut dan menyerang kesultanan. Pada tanggal 11 November 1444, Murad mengalahkan pasukan [[Polandia]]-[[HungariaHongaria]] yang dipimpin [[JanosJános Hunyadi]] di [[Pertempuran Varna]].
 
Murad diangkat kembali menjadi sultan berkayberkat bantuan [[YenisarisYenisari]] pada tahun [[1446]]. Perjanjian damai lainnya ditandatangani tahun [[1448]] yang memberikan kesultanan tersebut [[Wallachia]] dan [[Bulgaria]] beserta sebagian [[Albania]]. Setelah Balkan berhasil diamankan, Murad mengalihkan perhatiannya ke timur dan mengalahkan putera Timur Lenk, [[Shah Rokh]]. Ia meninggal pada musim dingin [[1450]]-[[1451]] di [[Edirne]]. Beberapa sumber mengatakan bahwa beliau terlukanterluka di pertempuran melawan geriliyagerilyawan [[Skanderbeg]].
 
Banyak yang meragukan kapasitas [[Mehmed II]] sebagai sultan (kembali) sepeninggal ayahnya.
 
== Mehmed II ==
Lihat pula: [[Mehmed II]]
 
Namun dengan menaklukkan dan menganeksasi [[Karamanid]] (Mei-Juni, 1451) dan memperbaharui perjanjian damai dengan [[Venesia]] (10 September) dan [[Hongaria]] (20 November), [[Mehmed II]] membuktikan keterampilannya dalam bidang militer dan politik.
 
Salah satu objektiftujuan utama sebagai sultan adalah menganeksasi [[Konstantinopel]], ibukota Kekaisaran Bizantium. Ketika pada tahun [[1451]] Kekaisaran Bizantium yang bangkrut meminta Mehmed untuk menggandakan upeti atas takhtanya sebagai Sultan Utsmaniyah, beliau menggunakan permintaan ini sebagai dasar penghapusan semua perjanjian yang dilakukan dengan [[Kekaisaran Bizantium]]. Pada tahun [[1452]] ketika beliau memutuskan untuk menyerang [[Konstantinopel]], banyak darianggota [[''divan]]'', terutama [[GranWazir VizierAgung]] (Perdana Menteri), [[Kandarli Hali]], tidak menyetujui keputusan ini dan mengkritik sultan terlalu percaya diri akan kemampuannya.
 
Pada tanggal [[15 April]] 1452, Mehmed memerintahkan persiapan penyerangan Konstantinopel.
 
Setelah penaklukkan Konstantinopel, Mehmed membangun [[Istana TopkapiTopkapı]] tahun [[1462]] dan memindahkan ibukota kesultanan ke sana. Mehmed mengangkat dirinya dengan julukan "Kaiser-i-Rum", atau "Kaisar RomanRomawi", dan mengubah struktur kesultanan mengikuti struktur Kekaisaran Bizantium, menganggap dirinya sebagai pewaris dari takhta Kerajaan Romawi. Kemudian ketika berliau menyerang [[Otranto]], berliau berambisi merebut kota [[Roma]] dan menyatukan [[Kerajaan Romawi]] untuk pertama kalinya sejak tahun 751.
 
Mehmed kemudian mengalihkan perhatiannya ke Morea (Pelleponessos), di mana terdapat kerajaan Yunani terakhir yang berada di bawah kekuasaan Kristen. Pada tahun [[1456]] Mehmed melancarkan serangan ke [[Beograd]]. Tanggal 13 Agustus Yenisaris bergerak menuju kota tersebut tetapi berhasil dikalahkan oleh pasukan [[Janos Hunyadi]]. Mehmed tidak pernah berhasil merebut [[Beograd]]. Mehmed memasuki [[Athena]] tahun 1460. Tahun selanjutnya Mehmed melancarkan serangan ke Anatolia mengalahkan [[CandarogluCandaroğlu]] di [[Sinope]], dan [[Armenia]] yang di bawah kekuasaan Hasan, sebelum menaklukkan [[Kekaisaran Trebizond]] pada tanggal 15 Agustus 1461.
 
Pada tahun 1475, Kesultanan Utsmaniyah mengalami kekalahan terbesar di [[Pertempuran Vaslui]], di Moldavia. Tahun selanjutnya, Mehmed menaklukkan koloni [[GenoeseGenova]] di [[CrimeaKrimea]]. Dua tahun kemudian beliau menyerang pantai timur Venesia [[Adriatic]], menganeksasi kota [[Piavas]] dan beberapa pulau AdriaticAdriatik melalui perjanjian damai. Tahun 1480 Ahmed Gedik Pasha mendarat ke Italia dan merebut kota [[Otranto]]. Mehmed meninggal setahun kemudian. Beberapa sumber mengatakan bahwa beliau diracuni oleh dokter Yahudi atas bujukan [[Paus Sixtus IV]]. Mehmed juga berperang melawan [[Vlad III]], yang dikenal dengan sebutan [[Dracula]].
 
== Lihat pula ==