Ki Ageng Pandan Arang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k edit dikit
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Tokoh ini berkedudukan di Pragota, yang sekarang adalah tempat bernama Bergota di kelurahan [[Randusari, Semarang Selatan, Semarang|Randusari, Semarang Selatan]]. Dahulu Pragota berada sangat dekat dengan pantai, karena wilayah Kota Lama Semarang merupakan daratan baru yang terbentuk karena endapan dan proses pengangkatan kerak bumi. Tanah Semarang diberikan kepada Pandan Arang oleh Sultan Demak.
 
Asal-usul Pandan Arang tidak pasti, meskipun sebagian besar [[babad]] menyatakan bahwa ia adalah putra dari [[Pati Unus|Panembahan Sabrang Lor]] (sultan kedua [[Kesultanan Demak]]) yang menolak tahta karena lebih suka memilih mendalami spiritualitas. Posisi sultan ketiga Demak kemudian diberikan kepada pamannya. Pendapat lain menyatakan bahwa ia adalah saudagar asing, mungkin dari [[Arab]], [[Persia]], atau [[Turki Usmani|Turki]], yang meminta izin sultan Demak untuk berdagang dan menyebarkan Islam di daerah Pragota. Izin diberikan baginya di daerah sebelah barat Demak. Cerita lain bahkan menyebutkan ia adalah putra dari [[Brawijaya V]], raja Majapahit terakhir, meskipun tidak ada bukti tertulis apa pun mengenainya. dimakamkan di bayat bukan di semarang.
 
 
Makamnya terletak di wilayah Kelurahan [[Mugassari, Semarang Selatan, Semarang|Mugassari, Semarang Selatan]].