Nuku Muhammad Amiruddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Nuku Muhammad.jpg|right|thumb|Nuku Muhammad Amiruddin]]
'''Muhammad Amiruddin''' atau lebih dikenal dengan nama '''Sultan Nuku''' ([[Soasiu]], [[Tidore]], [[1738]]
== Biografi ==
Muhamad Amiruddin alias Nuku adalah putra [[Sultan Jamaluddin]] (1757–1779) dari [[kerajaan Tidore]]. Nuku juga dijuluki sebagai
Dari satu daerah, Nuku berpindah ke daerah lain, dari perairan yang satu menerobos ke perairan yang lain, berdiplomasi dengan Belanda maupun dengan [[Inggris]], mengatur strategi dan taktik serta terjun ke medan perang. Semuanya dilakukan hanya dengan tekad dan tujuan yaitu membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajah dan hidup damai dalam alam yang bebas merdeka. Cita-citanya membebaskan seluruh [[kepulauan Maluku]] terutama [[Maluku Utara]] (Maloko Kie Raha) dari penjajah bangsa asing.
== Perang dengan Belanda ==
Pemerintah Kolonial Belanda yang berpusat di [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) dengan gubernur-gubernurnya yang ada di [[Kota Ambon|Ambon]], [[Pulau Banda|Banda]] dan [[Pulau Ternate|Ternate]] selalu berhadapan dengan
Ia adalah seorang pejuang yang tidak dapat diajak kompromi. Semangat dan perjuangannya tidak pernah padam, walaupun kondisi fisiknya mulai dimakan usia. Kodrat rohaninya tetap kuat dan semangat tetap berkobar sampai ia meninggal dalam usia 67 tahun pada tahun 1805. Sebagai penghargaan terhadap jasa-jasa dan pengorbanannya, Pemerintah Republik Indonesia mengukuhkan Sultan Nuku sebagai “[[Pahlawan Nasional Indonesia]]”
Baris 16:
{{Pahlawan Indonesia}}
{{indo-bio-stub}}
{{lifetime|1738|1805|Nuku Muhammad Amiruddin}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Kesultanan Tidore]]
[[ms:Nuku Muhammad Amiruddin]]
[[nl:Bakanuku]]
|