Kekaisaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
→‎Sejarah Imperialisme: Periode pasca klasik
Gunkarta (bicara | kontrib)
Baris 8:
Secara etimologi, penggunaan istilah "imperium" menunjukkan suatu negara-bangsa terpusat yang kuat, akan tetapi dalam penggunaan yang lebih longgar juga merujuk pada perusahaan transnasional skala besar.
 
Struktur politik kemaharajaan dibangun dengan dua cara: (i) sebagai '''kemaharajaan teritorial''' dengan penaklukan langsung dengan ''kekuatan'' (aksi fisik langsung untuk memenuhi ambisi sang kaisar), dan (ii) sebagai '''kemaharajaan hegemonik''' yang bersifat koersif, penaklukan tak langsung melalui pengendalian ''kekuasaan'' (persepsi bahwa kaisar dapat memaksakan keinginannya). Konsep pertama memberikan kekuasaan yang lebih besar dan kendali politik langsung, akan tetapi membatasi pengembangan lebih lanjut karena menyerap kekuatan militer dalam garnisun terterntutertentu. Konsep kedua memberikan kekuasaan yang lebih kecil dan kendali tidak langsung, tetapi memungkinkan kekuatan militer untuk melakukan ekspansi lebih lanjut.<ref>Ross Hassig, ''Mexico and the Spanish Conquest'' (1994), pp. 23–24, ISBN 0-582-06829-0 (pbk)</ref> Kemaharajaan teritorial (contoh: [[Kekaisaran Mongol]], dan [[Kekaisaran Persia]]) cenderung bersifat sebuah kawasan yang meluas. Istilah kemaharajaan juga merujuk untuk kemaharajaan [[maritim]] atau ''[[thalasokrasi]]'', (contoh: [[Liga Delos]] dan [[Imperium Britania]]) dengan struktur yang lebih longgar dan wilayah yang tersebar.
 
== Sejarah Imperialisme ==