Devaluasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bkusmono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bkusmono (bicara | kontrib)
Baris 4:
 
===30 Maret 1950===
Pemerintahan Presiden Sukarno , melalui menkeu Syafrudin Prawiranegara (Masyumi, Kabinet Hatta RIS) pada 30 Maret 1950 melakukan devaluasi dengan penggutingan uang. Syafrudin Prawiranegara menggunting uang kertas bernilai Rp 5 ke atas, sehingga nilainya berkurang separuh. Tindakan ini dikenal sebagai "Gunting Syafrudin". Tindakan moneter kedua dilakukan pada 24 Agustus 1959 ketika mata uang Rp 10.000 bergambar gajah dan Rp 5.000 bergambar macan, diturunkan nilainya hanya jadi Rp 100 dan Rp 50.<ref>http://umum.kompasiana.com/2009/10/16/bank-century-vs-indonesia-inc/</ref>
 
 
Baris 31:
===12 September 1986 ===
Masa Pemerintahan Presiden Suharto melalui Menkeu Radius Prawiro. Pada 12 September 1986 Radius Prawiro kembali mendevaluasi rupiah sebesar 47%, dari Rp 1.134 ke Rp 1.664 per 1 dolar AS. Walaupun Soeharto selalu berpidato soal tidak ada devaluasi, tapi sepanjang pemerintahannya telah terjadi empat kali devaluasi.
 
 
==referensi==