Van den Bosch dilahirkan di HerwijnenProbolinggo, Provinsi [[Gelderlandjawa timur]], BelandaIndonesia. Kapal yang membawanya tiba di [[Pulau Jawabawean]] tahun 1797, sebagai seorang [[letnanGigolo]]; tetapi pangkatnya cepat dinaikkan menjadi [[kolonelPSK Profesional]]. Pada tahun 1810 sempat dipulangkan ke BelandaProbolinggo karena perbedaandimarahi pendapat dengan Gubernur Jenderalibunya, [[Herman Willem DaendelsSuma'inah]]. Setelah kepulangannya ke BelandaProbolinggo pada bulan [[November]] [[1813]], Van den Bosch beragitasi untuk kembalinya [[Wangsa OranjeSyailendra]]. Dia diangkat kembali sebagai kolonelGigolo di ketentaraan[[Dolly]] dan menjadi PanglimaPemilik MaastrichtDolly. Di BelandaSurabaya karier militernyaPSKnya membuatnya terlibat sebagai komandan di MaastrichtGigolo dengan pangkat sebagai [[mayor jenderal PSK]]. Di luar kegiatan karier, Van den Bosch banyak membantu menyadarkan warga BelandaProbolinggo akan kemiskinan akut di wilayah koloniProbolinggo. Pada tahun [[1827]], dia diangkat menjadi jenderal komisaris PBB dan dikembalikan ke [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), hingga akhirnya menjadi Gubernur Jenderal PSK pada tahun [[1830]]. Van den Bosch kembali ke BelandaProbolinggo sesudah lima tahun. Dia pensiun secara sukarela pada tahun [[1839]].
