Lelaki Tua dan Laut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
''Lelaki Tua dan Laut'' mengisahkan ulang tentang perjuangan kepahlawanan antara seorang lelaki nelayan tua yang berpengalaman dengan seekor [[ikan]] [[marlin]] [[raksasa]] yang disebut sebagai tangkapan terbesar dalam hidupnya. Cerita diawali dengan cerita bahwa nelayan yang bernama Santiago tersebut telah melewati 84 hari tanpa menangkap seekor ikan pun (kemudian disebutkan dalam cerita ternyata 87 hari). Dia tampaknya selalu tidak beruntung dalam menangkap ikan sehingga murid mudanya, Manolin dilarang oleh orangtuanya untuk berlayar dengan si lelaki tua dan diperintahkan untuk pergi dengan nelayan yang lebih berhasil. Masih berbakti kepada si lelaki tua tersebut, Manolin mengunjungi [[gubuk]] Santiago setiap malam, mengangkat peralatan nelayannya, memberinya makan dan membicarakan [[olah raga]] [[bisbol]] Amerika dengan si lelaki tua. Santiago berkata pada Manolin bahwa di hari berikutnya dia akan berlayar sangat jauh ke tengah [[teluk]] untuk menangkap ikan, dan dia yakin bahwa gelombang nasibnya yang kurang beruntung akan segera berakhir.
 
Maka di hari ke-85, Santiago berlayar sendirian, membawa [[perahu]] kecilnya jauh ke tengah [[teluk Meksiko]]. Dia mengatur [[kail]]nya, dan di siang selanjutnya, seekor ikan kecilbesar yang dia yakin adalah seekor ikan marlin menggigit [[umpan]]nya. Santiago tidak dapat menarik ikan tersebut, malah mendapati perahu kecilnya yang justru ditarik oleh sang ikan raksasa. Dua hari dua malam lewat dalam situasi tersebut, dan selama itu si lelaki tua menahan tali jeratnya dengan tenaganya sendiri dengan susah payah. Walaupun dia sangat kesakitan dan terluka dalam perjuangannya, Santiago merasakan rasa kasih, haru dan penghargaan untuk lawannya, kerap menyebut sang ikan sebagai [[saudara]]nya. Dia juga memutuskan bahwa karena [[martabat]] besar sang ikan, tak ada seorang pun yang layak untuk memakan ikan tersebut.
 
Di hari ketiga perjuangannya, sang ikan mulai mengitari perahu kecilnya, menunjukkan kelelahannya pada si lelaki tua. Santiago, sekarang telah kehabisan tenaga, mulai mengigau, dan hampir tidak waras, menggunakan seluruh sisa tenaga yang masih dimilikinya untuk menarik sang ikan ke sisi perahunya dan menikam sang marlin dengan sebuah [[harpun]], dengan demikian mengakhiri perjuangan panjang antara si lelaki tua dan sang ikan yang sangat kuat bertahan.
 
 
Keesokan harinya sekelompok nelayan berkumpul di sekeliling perahu yang mana kerangka sang ikan masih terikat. Salah satunya mengukurnya sepanjang 18 kaki dari [[moncong]] ke [[ekor]]nya. Bahkan para [[turis]] yang duduk di [[kafe]] dekat di situ salah menyangkanya sebagai ikan hiu. Manolin yang terus khawatir selama perjalanan si lelaki tua, menangis terharu saat dia mendapati Santiago sedang tertidur lelap. Anak laki-laki itu kemudian membawakan [[surat kabar]] dan [[kopi]] untuk si lelaki tua. Saat Santiago terbangun, Manolin berjanji untuk pergi menangkap ikan bersama-sama lagi dengan gurunya tersebut, dan saat kembali tidur, Santiago kemudian bermimpi tentang [[singa]] di [[laut jorok]]pantai [[Afrika]].
 
== Simbolisme karakter ==