Hamengkubuwana II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 180.178.92.11 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Masgatotkaca
Baris 3:
 
== Riwayat Masa Muda ==
Nama aslinya adalah '''Raden Mas Sundoro''', putra [[Hamengkubuwana I]], Ia dilahirkan tanggal [[7 Maret]] [[1750]] saat ayahnya masih menjadi [[Pangeran Mangkubumi]] dan melakukan pemberontakan terhadap [[Surakarta]] dan [[VOC]]. Ketika kedaulatan [[Hamengkubuwana I]] mendapat pengakuan dalam [[perjanjian Giyanti]] [[1755]], Mas Sundoro menjadijuga [[Adipatiikut Anom]]diakui setelah saudaranya [[RM.Entho]] yang menjadisebagai [[Adipati Anom]] meninggal.
 
Pada tahun [[1774]] (atau [[tahun Jawa]] [[1700]]) terjadi kegelisahan di kalangan [[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta]] akibat [[mitos akhir abad]], bahwa akan ada sebuah kerajaan yang runtuh. Dalam kesempatan itu, Mas Sundoro menulis kitab ''Serat Suryaraja'' yang berisi ramalan bahwa [[mitos akhir abad]] akan gugur karena [[Surakarta]] dan [[Yogyakarta]] akan bersatu di bawah pemerintahannya. Naskah tersebut sampai saat ini dikeramatkan sebagai salah satu pusaka [[Keraton Yogyakarta]].
Semasa ayahandanya Mas Sundoro sudah menunjukan bakat bakat dan kemauannya untuk memimpin Kasultanan sehingga sempat terjadi ketegangan dengan peristiwa [[Raden Ayu Ronggo]]yang dinikahinya.Sejak masa mudanya Mas Sundoro sudah menunjukan kegemarannya akan wanita dan tidak jarang sering mengirim pasukan pasukan ke pantai utara untuk menangkap wanita wanita yang dijadikan selir nya (Moedjanto,G.1989). Sistem kemasyarakatan masa itu dapat diterima sebagian kalangan karena sudah menjadi kelaziman para pemimpin atau pemuka memiliki isteri yang berlebihan.
 
== Pemerintahan Periode Pertama ==