Sejarah pertanian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
Athrion (bicara | kontrib)
k ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung !
Baris 13:
Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli prasejarah saat ini bersepakat bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di daerah "bulan sabit yang subur" di [[Mesopotamia]] sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada keadaan sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 [[spesies]] [[serealia|biji-bijian]] budidaya berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari [[pusat keanekaragaman tanaman budidaya]] (''center of origin'') menurut [[Vavilov]]. Jenis-jenis tanaman yang pertama kali dibudidayakan di sini adalah [[gandum]], [[jelai]] (''barley''), [[buncis]] (''pea''), [[kacang arab]] (''chickpea''), dan ''flax'' (''Linum usitatissimum'').
 
Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman lain sesuai keadaan topografi dan iklim. Di [[Tiongkok]], [[padi]] (''Oryza sativa'') dan [[jewawut]] (dalam pengertian umum sebagai padanan ''millet'') mulai didomestikasi sejak 7500 SM dan diikuti dengan [[kedelai]], [[kacang hijau]], dan [[kacang azuki]]. Padi (''Oryza glaberrima'') dan [[sorgum]] dikembangkan di daerah [[Sahel]], [[Afrika]] 5000 SM. Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah dibudidayakan juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan Papua. Tiga daerah yang terpisah di [[Benua Amerika|Amerika]] (yaitu Amerika Tengah, daerah [[Peru]]-[[Bolivia]], dan hulu [[Sungai Amazon|Amazon]]) secara terpisah mulai membudidayakan [[jagung]], [[labu]], [[kentang]], dan [[bunga matahari]].
 
Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk [[Nusantara]], cenderung mengembangkan masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan peramuan karena relatif mudahnya memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat [[Austronesia]] yang telah mengenal pertanian ke wilayah Nusantara membawa serta teknologi budidaya padi sawah serta perladangan.