Meranti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ca:Shorea
k bot kosmetik perubahan
Baris 28:
|}}
 
'''''Shorea''''' adalah nama [[genus|marga]] beranggotakan sekitar 194<ref name=soeria_415>Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama''. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 415-471</ref> [[spesies]], terutama berupa [[pohon]] penghuni [[hutan tropika]], dari [[familia|suku]] [[Dipterocarpaceae]]. Marga ini dinamai demikian untuk menghormati Sir John Shore, Gubernur Jenderal [[British East India Company]], 1793-1798.
 
''Shorea'' menyebar terutama di [[Asia Tenggara]]; ke barat hingga [[Srilanka]] dan [[India]] utara, dan ke timur hingga [[Filipina]] dan [[Maluku]]. Marga ini tidak ditemukan di [[Nusa Tenggara]], akan tetapi [[fosil]] kayunya didapati di sana.<ref name=soeria_415/> Di wilayah [[Malesia]], marga ini dijumpai hingga sebanyak 163 spesies<ref name=soeria_415/>, dan umumnya mendominasi tajuk [[hutan hujan tropika]]. Pohon [[angiospermae]] tertinggi yang terdokumentasi di wilayah tropika adalah ''[[Shorea faguetiana]]'' setinggi 88,3[[meter|m]] di [[Taman Nasional Perbukitan Tawau]], di [[Sabah]], dan di taman tersebut sekurangnya masih tercatat 5 spesies lain dari marga yang sama yang memiliki tinggi pohon mencapai lebih dari 80m, yakni ''[[Shorea argentifolia|S. argentifolia]]'', ''[[Shorea gibbosa|S. gibbosa]]'', ''[[Shorea johorensis|S. johorensis]]'', ''[[Shorea smithiana|S. smithiana]]'' and ''[[Shorea superba|S. superba]]''<ref>{{cite web | url = http://www.nativetreesociety.org/worldtrees/sea_ei/borneo_ii.htm | title = Borneo | publisher = [[Eastern Native Tree Society]] | accessdate= 2008-06-21}}</ref>. Pulau [[Kalimantan]] juga merupakan pusat keragaman marga ''Shorea''; sebanyak 138 spesiesnya didapati di sana, dan 91 di antaranya bersifat [[endemik]]<ref name = Ashton>Ashton, P.S. Dipterocarpaceae. In ''Tree Flora of Sabah and Sarawak,'' Volume 5, 2004. Soepadmo, E., Saw, L.G. and Chung, R.C.K. eds. Government of Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. [[ISBN 983-2181-59-3]]</ref>.
 
== Biologi Reproduksi ==
Kebanyakan ''Shorea'' merupakan spesies dengan musim perbungaan raya. Musim perbungaan raya adalah musim berbunga aneka (hampir semua) spesies [[dipterokarpa]], bersama pohon-pohon suku tetumbuhan lainnya, yang berlangsung kurang lebih serentak secara berkala, dalam jangka waktu yang tidak teratur antara 3–10 tahun<ref name = Sakaia>{{cite journal |last= Sakai|first= Shoko |authorlink= |coauthors= Kuniyasu Momose, Takakazu Yumoto, Teruyoshi Nagamitsu, Hidetoshi Nagamasu, Abang A. Hamid and Tohru Nakashizuka |year=1999 |month= |title= Plant reproductive phenology over four years including an episode of general flowering in a lowland dipterocarp forest,Sarawak, Malaysia|journal=American Journal of Botany |volume=86 |issue= |pages=1414–1436 |id= |url= http://www.amjbot.org/cgi/content/abstract/86/10/1414|accessdate= 2007-11-13 |quote=|doi= 10.2307/2656924|pmid= 10523283 }}</ref>. Diduga bahwa perbungaan, yang kemudian diikuti pula oleh perbuahan, serentak ini ber[[evolusi]] untuk mengatasi gangguan [[hewan|hewan-hewan]] pemakan biji<ref name = Currena>{{cite journal |last= Curren|first= Lisa M. |authorlink= |coauthors= M. Leighton |year=2000 |month= |title= Vertebrate responses to spatiotemporal variation in seed production of mast-fruiting Dipterocarpaceae|journal=Ecological Monographs |volume=70 |issue=1 |pages=101–128 |id= |url= http://www.esajournals.org/perlserv/?request=get-abstract&doi=10.1890%2F0012-9615(2000)070%5B0101%3AVRTSVI%5D2.0.CO%3B2&ct=1|accessdate= 2007-11-13 |quote= }}</ref> atau untuk menyukseskan penyerbukan bunga<ref name = Sakaia/>. Agaknya kedua-dua penjelasan itu dapat diterima<ref name = Maycocka>{{cite journal |last= Maycock|first= Colin R. |authorlink= |coauthors= Richard N. Thewlis, Jaboury Ghazoul, Reuben Nilus and David F.R.P Burslem |year=2005 |month= |title= Reproduction of dipterocarps during low intensity masting events in a Bornean rain forest|journal=Journal of Vegetation Science |volume= 16|issue= |pages= 635–646 |id= |url= http://www.bioone.org/perlserv/?request=get-abstract&doi=10.1658%2F1100-9233(2005)016%5B0635%3ARODDLI%5D2.0.CO%3B2|accessdate= 2007-11-13 |quote=|doi= 10.1658/1100-9233(2005)016[0635:RODDLI]2.0.CO;2 }}</ref>.
 
Para ahli memperkirakan bahwa perbungaan raya ini dirangsang oleh musim [[kemarau]] yang terjadi pada masa-masa peralihan dari [[La Niña]] menuju [[El Niño]]<ref name = Sakaib>{{cite journal |last= Sakai|first= Shoko |authorlink= |coauthors= Rhett D. Harrison, Kuniyasu Momose, Koichiro Kuraji, Hidetoshi Nagamasu, Tetsuzo Yasunari, Lucy Chong and Tohru Nakashizuka |year=2006 |month= |title= Irregular droughts trigger mass flowering in aseasonal tropical forests in Asia|journal=American Journal of Botany |volume=93 |issue= |pages=1134–1139 |id= |url= http://www.amjbot.org/cgi/content/full/93/8/1134|accessdate= 2007-11-13 |quote=|doi= 10.3732/ajb.93.8.1134 }}</ref>. Besar atau tidaknya musim perbungaan raya ini diduga kuat bertalian dengan waktu terjadinya musim kemarau yang terkait fenomena siklus [[ENSO]] (''El Niño southern oscillation''); musim perbungaan terbesar biasanya muncul setelah diantarai waktu beberapa tahun tanpa perbungaan<ref name = Sakaib/>.
 
Marga ''Shorea'' diserbuki oleh [[serangga]] dan aneka jenis serangga terlibat di sini; sementara untuk seksi ''Shorea'' yang sama (lihat: [[Klasifikasi Shorea]]) diserbuki oleh jenis serangga yang sama. Untuk menghindari [[kompetisi]], jenis-jenis dari seksi ''Shorea'' yang sama yang berada pada habitat atau komunitas tumbuhan yang sama, akan mengatur saat perbungaannya sedemikian sehingga terjadi secara bergiliran<ref>{{cite journal |last= LaFrankie|first=James V. Jr. |authorlink= |coauthors= H. T. Chan|year=1991 |month=June |title= Confirmation of Sequential Flowering in Shorea (Dipterocarpaceae)|journal=Biotropica |volume=23 |issue=2 |pages=200–203 |doi= 10.2307/2388308|url= http://links.jstor.org/sici?sici=0006-3606%28199106%2923%3A2%3C200%3ACOSFIS%3E2.0.CO%3B2-U&size=LARGE&origin=JSTOR-enlargePage|accessdate= 2007-11-13 |quote= }}</ref>.
 
== Manfaat ekonomi ==
''Shorea'' adalah salah satu marga penghasil kayu-kayu dipterokarpa yang terpenting. Aneka jenis kayu meranti ([[meranti kuning]], [[meranti merah|merah]], dan [[meranti putih|putih]]), [[balau]], [[bangkirai]], [[balangeran]] dan lain-lain, tergabung di sini. Di samping itu, marga ini juga menghasilkan [[resin]] yang disebut [[damar]] dari berbagai kualitas; salah satu yang terbaik kualitasnya adalah [[damar mata kucing]]. Damar terutama digunakan dalam industri [[pernis]] dan [[cat]], serta untuk pengolahan kimiawi lainnya.
 
Beberapa spesies ''Shorea'' menghasilkan [[tengkawang]], yakni buah meranti-merantian yang besar dan berlemak. Setelah disalai agar awet, biji tengkawang dikempa untuk mengeluarkan minyaknya yang berharga tinggi. Minyak tengkawang digunakan dalam industri [[kosmetika]] dan makanan.
 
== Status konservasi ==
Eksploitasi hutan secara masif telah mengancam kelestarian marga ini di alam. Sebanyak 148 spesies ''Shorea'' telah tercatat dalam [[Daftar merah IUCN]]. Kebanyakan di antaranya tercantum dengan status '''kritis''' (CR, ''critically endangered'')<ref>>{{cite web | url = http://www.iucnredlist.org/search/search.php?freetext=shorea&modifier=phrase&criteria=wholedb&taxa_species=1&redlistCategory%5B%5D=all&country%5B%5D=all&cty_default=1&aquatic%5B%5D=all&aqu_default=1&regions%5B%5D=all&reg_default=1&habitats%5B%5D=all&threats%5B%5D=all&redlistAssessyear%5B%5D=all&growths%5B%5D=all | title = The IUCN Red list of Threatened Species - Shorea search results | publisher = IUCN Redlist | accessdate= 2007-11-12}}</ref>. Meski demikian, ada beberapa catatan kritis yang perlu diperhatikan sehubungan dengan daftar [[IUCN]] mengenai pohon-pohon dipterokarpa. Yang pertama adalah terkait dengan kriteria tingkat keterancaman spesies yang dibangun berdasarkan karakter populasi satwa, sehingga cenderung berlebihan dalam menilai ancaman tatkala diterapkan bagi organisme yang spesifik-habitat dan berumur panjang sebagaimana lazimnya pohon<ref name = Ashton/>. Selain itu, salah satu spesies yang dilaporkan telah punah menurut daftar tersebut, ''Shorea cuspidata'', ternyata dilaporkan masih banyak terdapat di [[Taman Nasional Bako]] dan juga dijumpai di [[Taman Nasional Lambir]]<ref name = Ashton/>. Tingkat ancaman masing-masing spesies ''Shorea'' dapat dilihat pada artikel [[Klasifikasi Shorea]].
 
{| class="wikitable"