Nipah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 18:
:''Artikel ini mengenai nipah sebagai tumbuhan. Untuk nipah sebagai bahan naskah silakan melihat [[nipah (naskah)]].''
 
'''Nipah''' adalah sejenis palem ([[palma]]) yang tumbuh di lingkungan [[hutan bakau]] atau daerah pasang-surut dekat tepi laut. Tumbuhan ini juga dikenal dengan banyak nama lain seperti ''daon, daonan'' ([[bahasa Sunda|Sd.]], [[dialek Banyumas|Bms.]]), ''buyuk'' ([[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Bali|Bali]]), ''bhunyok'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''bobo'' ([[Menado]], [[Ternate]], [[Tidore]]), ''boboro'' ([[Halmahera]]), ''palean, palenei, pelene, pulene, puleanu, pulenu, puleno, pureno, parinan, parenga'' ([[Seram]], [[Pulau Ambon|Ambon]] dan sekitarnya).<ref name=heyne_487-490>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 487-490.</ref>
 
Di beberapa negara lain, tumbuhan ini dikenal dengan nama (dalam [[bahasa Inggris]]) ''Attap Palm'' ([[Singapura]]), ''Nipa Palm'' atau ''losa'' ([[Filipina]]), atau umumnya disebut ''Nypa palm''. Nama ilmiahnya adalah '''''Nypa fruticans''''' Wurmb, dan diketahui sebagai satu-satunya anggota [[genus|marga]] ''Nypa''. Tumbuhan ini merupakan satu-satunya jenis palma dari wilayah [[ekosistem mangrove|mangrove]]. [[Fosil]] [[serbuk sari]] palma ini diketahui berasal dari sekitar 70 juta tahun yang silam.
 
== Pemerian ==
Baris 30:
Karangan [[bunga]] majemuk muncul di ketiak daun, [[berumah satu]], dengan bunga betina terkumpul di ujung membentuk [[bola]] dan bunga jantan tersusun dalam [[malai]] serupa untai, merah, jingga atau kuning pada cabang di bawahnya. Setiap untai mempunyai 4-5 bulir bunga jantan yang panjangnya mencapai 5 cm. Bunga nipah jantan dilindungi oleh [[seludang bunga]], namun bagian yang terisi serbuk sari tetap tersembul keluar. Bunga nipah betina berbentuk bulat peluru dan bengkok mengarah ke samping. Panjang tangkai badan bunga mencapai 100-170 cm. Tandan bunga inilah yang dapat disadap untuk diambil [[nira]]nya. Empat hingga lima bulan sejak keluarnya bunga nipah, tandan bunga tersebut dapat disadap. Pada saat ini pengisian biji sedang aktif, maka bila dilakukan penyadapan pasti akan dapat memperoleh jumlah nira yang maksimal.
 
[[Buah]] tipe [[buah batu]] dengan [[buah|mesokarp]] bersabut, bulat telur terbalik dan gepeng dengan 2-3 rusuk, coklat kemerahan, 11 x 13 cm, terkumpul dalam kelompok rapat menyerupai bola berdiameter sekitar 30 cm.<ref name=steenis1981_135>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 135.</ref> Struktur buah mirip buah kelapa, dengan eksokarp halus, mesokarp berupa sabut, dan endokarp keras yang disebut tempurung. Biji terlindung oleh tempurung dengan panjangnya antara 8-13 cm dan berbentuk kerucut. Dalam satu tandan, buahnya dapat mencapai antara 30-50 butir, berdempetan satu dengan yang lainnya membentuk kumpulan buah bundar. Buah yang masak gugur ke air dan mengapung mengikuti arus [[pasang surut]] atau aliran air hingga tersangkut di tempat tumbuhnya. Kerap kali buah telah berkecambah senyampang dihanyutkan arus ke tempat yang baru.
 
== Tempat tumbuh dan penyebaran ==
[[Berkas:Nipa maitum.jpg|thumb|left|170px|Tegakan nipah di [[hutan bakau]] Maitum, [[Filipina]]]]
Nipah tumbuh di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat aliran [[sungai]] yang memasok lumpur ke [[pesisir]]. Palma ini dapat tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut air laut yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan bakau, kurang lebih sejajar dengan garis pantai. Nipah mampu bertahan hidup di atas lahan yang agak kering atau yang kering sementara air surut.
 
Palma ini umum ditemukan di sepanjang garis pesisir [[Samudera Hindia]] hingga [[Samudera Pasifik]], khususnya di antara [[Bangladesh]] hingga pulau-pulau di Pasifik. Nipah termasuk jenis tumbuhan yang terancam punah di [[Singapura]].
 
== Pemanfaatan ==
[[Berkas:Nypa 041117-024 krb.jpg|thumb|170px|left|Buah nipah]]
Daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih muda mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah yang disebut ''kajang''. Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat [[tikar]], tas, topi dan aneka [[keranjang]] anyaman. Di [[Sumatra]], pada masa silam daun nipah yang muda (dinamai ''pucuk'') dijadikan daun [[rokok]] --yaitu lembaran pembungkus untuk melinting [[tembakau]]-- setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran rokok.<ref name=heyne_487-490>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 487-490.</ref> Beberapa naskah lama Nusantara juga menggunakan daun nipah sebagai alas tulis, bukannya daun [[lontar]].
 
Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung [[selulosa]] yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp ([[bubur kertas]]). Lidinya dapat digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan [[tali]].
 
Nipah dapat pula disadap niranya, yakni cairan manis yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar. Nira yang dikeringkan dengan dimasak dipasarkan sebagai gula nipah (''palm sugar''). Dari hasil oksidasi gula nipah dapat dihasilkan [[cuka]]. Di Pulau [[Rote]] dan [[Sawu]], [[Nusa Tenggara Timur]], nira nipah diberikan ke ternak [[babi]] di musim kemarau. Konon, hal ini bisa memberikan rasa manis pada daging babi.
 
Di Filipina dan juga di [[Papua]], nira ini di[[fermentasi|peram]] untuk menghasilkan semacam [[tuak]] yang dinamakan ''tuba'' (dalam bahasa Filipina). Fermentasi lebih lanjut dari ''tuba'' akan menghasilkan [[cuka]]. Di Malaysia, nira nipah dibuat sebagai bahan baku [[etanol]] yang dapat dijadikan bahan bakar nabati pengganti bahan bakar [[minyak bumi]]. Etanol yang dapat dihasilkan adalah sekitar 6,480-15,600/ha/hari, jauh lebih unggul dibandingkan [[kelapa sawit]] (5,000 liter/ha/tahun).
 
[[Umbut]] nipah dan buah yang muda dapat dimakan. Biji buah nipah yang muda, yang disebut ''tembatuk'', mirip dengan [[kolang-kaling]] (buah atep), dan juga diberi nama ''attap chee'' ("chee" berarti "biji" menurut dialek China tertentu). Sedangkan buah yang sudah tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung.
 
Di [[Kalimantan]] arang dari akar nipah digunakan untuk obat sakit gigi dan sakit kepala.