Si Buta Lawan Jaka Sembung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kecil
Baris 31:
==Sinopsis==
{{spoiler}}
"''[[Kompeni]]''" Belanda (Sebutan populer rakyat nusantara untuk pasukan [[Hindia Belanda]] kala itu, tidak hanya untuk [[VOC]]) mengobrak abrik rumah warga untuk mencari Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) yang kian meresahkan ''Kompeni'' karena sepak terjangnya. Merasa kewalahan untuk mencari Jaka Sembung, akhirnya Komandan ''Kompeni'' Kapten De Mandes ([[Gino Makasutji]]) mengadakan sayembara bagi para jago-jago persilatan untuk mencari jagoan kuat, dimana pemenangnya akan mendapatkan hadiah 100 ringgit. Sayembara tersebut akhirnya dimenangkan oleh Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis" ([[Advent Bangun]]), seorang jagoan sakti penderita [[tunanetra]] yang misterius. ''Kompeni''De Mandes kemudian menjanjikan lebih banyak uang untuk Si Buta supaya menangkap Jaka Sembung. Namun Si Buta menghendaki 1000 ringgit jika berhasil menangkap Jaka Sembung, yang disetujui oleh ''kompeni''De Mandes. Akhirnya dilakukanlah pencarian Jaka Sembung dengan dibantu oleh pasukan ''kompeni''De Mandes. Di suatu persawahan Jaka Sembung yang ditantang oleh Si Buta akhirnya keluar dari persembunyian dan terjadilah perkelahian antara keduanya. Si Buta sendiri dari awal sayembara hingga saat berhadapan dengan Jaka Sembung selalu dibayangi oleh teliksandinya, Dewi Magi ([[Sri Gudhi Sintara]]) yang memberikan bantuan informasi tentang Jaka Sembung.
 
Akhirnya Si buta berhasil mengalahkan Jaka Sembung dan memenggal kepalanya untuk diserahkan pada ''Kompeni''De Mandes. Merasa yakin, De Mandes merasa tidak rela untuk menyerahkan 1000 ringgit [[uang emas]] pada Si Buta. Setelah menyerahkan uang, De Mandes memerintahkan seorang jagoan untuk menyerang Si Buta hingga terluka parah. Si Buta berhasil mengalahkan jagoan tersebut, namun terluka parah. Si Buta ditolong oleh Dewi Magi yang selama ini menyimpan hati padanya, dan ketika pingsan Dewi Magi yang telah bernafsu akhirnya menciumi dan menggauli Si Buta dengan nafsu, namun ketika sadar Si Buta menolak dan marah karena cintanya telah ikut terkubur bersama mantan kekasihnya yang telah meninggal. Dewi Magi marah dan sebagai gantinya meminta uang hadiah dari De Mandes untuk dirinya. Namun Si Buta menolak dan terjadilah saling baku hantam dengan kemarahan Dewi Magi yang membuat Si Buta yang terluka tidak bisa berbuat apa-apa.
 
Saat itulah muncul Jaka Sembung yang ternyata masih hidup bersama teman-temannya untuk menolong dan membawa Si Buta ke padepokan gurunya, Ki Sapu Angin ([[Syamsuddin Syafei]]). Setelah sembuh, Si Buta menyerahkan uang 1000 ringgit tersebut untuk perjuangan rakyat melawan ''kompeni''. Si Buta menceritakan bahwa yang dikalahkan dan dipenggal kepalanya bukanlah Jaka sembung yang sebenarnya, akan tetapi kepala kambing yang menyerupai muka Jaka Sembung dengan bantuan [[sihir]] Dewi Magi. Si Buta akhirnya bergabung dengan padepokan Jaka Sembung. Sementara itu Dewi Magi yang kecewa pada Si Buta akhirnya mendatangi markas ''kompeni'' dan memberi tahu perihal masih hidupnya Jaka Sembung. De Mandes marah karena ia telah dikelabui oleh Si Buta dengan hanya kepala kambing. Akhirnya Dewi Magi bekerjasama dengan pasukan De Mandes untuk membunuh Si Buta dan Jaka Sembung dengan mengandalkan ilmu sihirnya.