Perang Barito: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 26:
== bantuan Suku Dayak terhadap Perang banjar ==
Perang Banjar yang terjadi di Barito, memberikan posisi penting terhadap keberpihakan Dayak. Seperti juga masyarakat Banjar maka masyarakat Dayak juga terbelah, sebagian memihak Belanda karena mereka diangkat oleh Belanda sebagai bagian dari pemerintahan Sultan [[Tamjidullah II]] yang didukung Belanda. Kiai Raden Adipati Danu Raja sebagai gubernur [[Banua Lima]] berada di pihak Sultan Tamjidullah II dan Belanda, demikian kepala-kepala pemerintahan di negeri Tanah Bumbu dan sultan Kutai yang berada di bawah tekanan Belanda. Sutaono yang berasal dari desa Tewang ([[Tamiang Layang]]) seorang kepala [[suku dayak Maanyan]]dan Temanggung Nikodemus Jaya Negara seorang kepala [[suku Dayak Ngaju]]. Pangeran Antasari dan pengikutnya serta keturunannya menghadapi tekanan yang berat dari saudara sebangsa baik dari suku Banjar, Dayak, Bugis, Kutai yang sudah berada dalam gengaman kolonialisme Belanda. Sultan Kutai membantu Belanda menangkap Pangeran Perbatasari (Sultan Muda) yang akhirnya diasingkan ke Kampung Jawa Tondano. Keturunan Tumenggung Surapati yang tertangkap diasingkan ke Bengkulu.
 
Pasukan Dayak yang disiapkan Belanda berjumlah 426 terdiri :<ref>{{nl}} J. M. C. E. Le Rutte, Episode uit den Banjermasingschen oorlog, A.W. Sythoff, 1863</ref>
* Orang Maanyan Sihong dibawah pimpinan Suta Ono berjumlah : 224
* Orang Maanyan Patai dibawah pimpinan Tumenggung Jaya Karti (Jelan) : 176
* Orang Dayak Katingan sebanyak : 26
 
==Rujukan==