Jaka Sembung Sang Penakluk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kecil |
|||
Baris 35:
Pada zaman penjajahan Belanda, Parmin alias Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan pemerintah [[Hindia Belanda]] yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Komandan Hindia Belanda setempat mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar ([[S. Parya]]) awalnya kalah, tapi kemudian seorang [[dukun]] [[suku Jawa|Jawa]] mengusulkan agar mereka menghidupkan kembali Si Hitam ([[W.D. Mochtar]]), seorang jagoan sakti kejam yang pernah mati di tangan guru Jaka Sembung. Si Hitam memiliki ajian gelap dan misterius ''[[Rawa Rontek]]'' yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.
Parmin dikhianati oleh salah seorang penduduk desa dan hendak ditangkap. Parmin kalah telak saat berhadapan dengan Si Hitam yang juga menguasai ilmu sihir dan ditangkap. Tidak hanya disiksa, kedua mata Parmin
Setelah berhasil memulihkan diri dan bekal ajian sakti dari gurunya, Jaka Sembung bergerak untuk memimpin rakyat desa dengan dibantu Maria ([[Dana Christina]]), putri komandan Hindia Belanda yang tidak setuju dengan sikap keji ayahnya pada rakyat. Mereka berdua dan rakyat desa akhirnya menyerbu ke benteng Hindia Belanda dan juga Si Hitam dalam sebuah pertempuran final yang sengit.
== Pemeran ==
|