Sri Edi Swasono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chubz (bicara | kontrib)
+fact
Chubz (bicara | kontrib)
+fact
Baris 39:
Beliau mengajarkan bahwa konsep Koperasi adalah [[pilar]] utama untuk meraih ekonomi yang [[demokratis]] dan [[mandiri]].<ref name="cam"/> Konsep koperasi beliau perbandingkan dengan neoliberalisme.<ref name="kom"/> Baginya, neoliberalisme justru menjadi penyebab menurunnya kesejahteraan Indonesia.<ref name="kom"/> [[Neoliberalisme]] ekonomi menciptakan daulat pasar, bukan daulat rakyat. [[Pembangunan]] negara atas dasar [[neoliberalisme]] hanya menggusur [[orang miskin]], bukan menggusur [[kemiskinan]].<ref name="kom">bisniskeuangan.kompas.com. [http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/03/26/18101864/Sri-Edi.Swasono.Lawan.Neolib Sri-Edi Swasono: Lawan Neolib]. (diskes 29 April 2010)</ref>
 
Bagi beliau, koperasi merupakan [[manifestasi]] dari sistem ekonomi kerakyatan.<ref name="kom"/> Maka dari itu, penerapan ekonomi koperasi di Indonesia menjadi penting.{{fact}} [[Kritik]] terhadap ekonomi neoliberalisme itulah yang melatarbelakangi beliau menulis buku berjudul ''Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial''.<ref name="kom"/>
 
Dalam buku ini, Sri Edi menuliskan pemikirannya mengenai [[kesejahteraan sosial]] yang seharusnya bisa diwujudkan di Indonesia.<ref name="kom"/> Menurutnya, kesejahteraan sosial adalah [[idealisme]] yang diakui oleh Indonesia sebagai kewajiban “melindungi segenap bangsa Indonesia” dan untuk memenuhi hak warga negaranya.<ref name="tri"/> Buku tersebut menekankan pentingnya penegakan [[sistem ekonomi]] Indonesia yang berdasarkan [[Undang-Undang Dasar 1945]] yakni Pasal 33.<ref name="kom"/>