Oidipus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
k Menambahkan kategori Raja dalam mitologi Yunani (HotCat)
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{periksa terjemahan|en|Oedipus}}
[[Berkas:IngresOdipusAndSphinx.jpg|thumb|right|200px|Oedipus dan Sphinx, oleh [[Jean Auguste Dominique Ingres]].]]
Oedipus, secara harfiah berarti ‘kaki bengkak’, dalam mitologi [[Yunani]] adalah raja [[Thebes]]. Dia diramalkan akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya sendiri. Hal ini yang dikemudiandi kemudian hari membawa bencana di kerajaannya. Legenda Oedipus banyak diceritakan dalam berbagai versi dan digunakan oleh [[Sigmund Freud]] untuk menamakan [[Oedipus Complex]].
 
 
== Kisahnya ==
Oedipus adalah anak dari raja [[Laius]] dan ratu [[JocastaJokasta]]. Sebelum dia lahir, kedua orang tuanya menemui [[Orakel]] di [[DelphiDelfi]]. Sang Orakel meramalkan bahwa raja Laius akan dibunuh oleh anaknya sendiri. Untuk mencegah agar ramalan ini tidak menjadi kenyataan, Laius memerintahkan untuk mengikat kaki Oedipus dan memakunya – dari sini termaknailah Oedipus sebagai “kaki bengkak”. Oedipus kemudian dibuang dari Thebes, akan tetapi seorang penggembala menemukannya dan membawanya ke [[CorinthKorinth]] untuk dipelihara oleh raja [[PolybusPolius]]. Bertahun kemudian, seorang pemabuk memberitahunya bahwa [[PolybusPolibus]], bukanlah ayah kandung Oedipus. Demi mencari kebenaran cerita itu, dia pergi menemui Orakel dan diberi tahu bahwa dia memang ditakdirkan untuk membunuh ayahnya dan mengawini ibunya. Dalam usahanya untuk menghindari takdir, dia pergi dari CorinthKorinth ke Thebes.
 
 
Dalam perjalanannya ke Thebes, dia tiba di persimpangan tiga jalan dimana dia bertemu dengan kereta kuda yang dikendarai oleh raja Laius. Laius memerintahkan Oedipus minggir dari jalan agar keretanya dapat lewat, tetapi Oedipus tidak mau menurutinya. Oedipus tidak mengenal Laius saat itu, akan tetapi keduanya terlibat dalam pertikaian dan berakhir dengan Oedipus membunuh Laius dalam perkelahian. Seperti ramalan sang Orakel, Oedipus membunuh ayahnya. Saat ia meneruskan perjalanannya ke Thebes, dia berjumpa dengan [[Sphinx]]. Sphinx menghentikan semua orang yang lewat jalan itu sambil memberinya sebuah teka teki. Jika para pengembara tersebut tidak dapat menjawab dengan benar, maka Sphinx akan memakan mereka, jika mereka berhasil, mereka dapat melanjutkan perjalanannya.Teka-tekinya adalah “ Apa yang berjalan dengan empat kaki di pagi, dua kaki di siang dan tiga kaki di sore hari ?”. Oedipus menjawab : “Manusia; saat kecil, manusia berjalan dengan empat kaki dan tangannya, saat dewasa berjalan dengan dua kakinya dan saat tua berjalan dengan tongkatnya”. Setelah mendengar jawaban Oedipus yang benar, si Sphinx bunuh diri. Karena berhasil membunuh Sphinx, Oedipus diangkat menjadi raja Thebes dan juga dinikahkan dengan janda raja Laius, Jacosta. Mereka mempunyai empat anak: dua laki-laki, [[Polynices]] dan [[Eteocles]] dan dua perempuan, [[Antigone]] dan [[Ismene]].
 
 
Dalam perjalanannya ke Thebes, dia tiba di persimpangan tiga jalan dimana dia bertemu dengan kereta kuda yang dikendarai oleh raja Laius. Laius memerintahkan Oedipus minggir dari jalan agar keretanya dapat lewat, tetapi Oedipus tidak mau menurutinya. Oedipus tidak mengenal Laius saat itu, akan tetapi keduanya terlibat dalam pertikaian dan berakhir dengan Oedipus membunuh Laius dalam perkelahian. Seperti ramalan sang Orakel, Oedipus membunuh ayahnya. Saat ia meneruskan perjalanannya ke Thebes, dia berjumpa dengan [[Sphinx]]. Sphinx menghentikan semua orang yang lewat jalan itu sambil memberinya sebuah teka teki. Jika para pengembara tersebut tidak dapat menjawab dengan benar, maka Sphinx akan memakan mereka, jika mereka berhasil, mereka dapat melanjutkan perjalanannya.Teka-tekinya adalah “ Apa yang berjalan dengan empat kaki di pagi, dua kaki di siang dan tiga kaki di sore hari ?”. Oedipus menjawab : “Manusia; saat kecil, manusia berjalan dengan empat kaki dan tangannya, saat dewasa berjalan dengan dua kakinya dan saat tua berjalan dengan tongkatnya”. Setelah mendengar jawaban Oedipus yang benar, si Sphinx bunuh diri. Karena berhasil membunuh Sphinx, Oedipus diangkat menjadi raja Thebes dan juga dinikahkan dengan janda raja Laius, Jacosta. Mereka mempunyai empat anak: dua laki-laki, [[PolynicesPoliniles]] dan [[EteoclesEteokles]] dan dua perempuan, [[Antigone]] dan [[Ismene]].
Bertahun-tahun setelah perkawinan Oedipus dan Jacosta, sebuah wabah menyerang kota Thebes. Dalam arogansinya, Oedipus mengatakan akan mengakhiri bencana itu. Dia mengutus [[Creon]], saudara Jocasta, untuk menemui Orakel di Delphi, guna mencari petunjuk. Saat Creon kembali, dia mengatakan bahwa pembunuh raja Laius harus ditemukan, pembunuh itu harus dibunuh atau diasingkan agar bencana tersebut lenyap dari Thebes. Untuk mencari pembunuh itu, Oedipus bertanya pada [[Tiresias]], seorang peramal buta, tapi Tiresias mengingatkannya agar usahanya untuk mencari pembunuh Laius tidak diteruskan. Karena terjadi pertikaian antara keduanya, maka akhirnya Tiresias mengungkap bahwa pembunuh sebenarnya raja Laius adalah Oedipus. Pada saat yang sama, seorang pesuruh datang dari Corinth, dan mengabarkan bahwa Raja Polybus ,yang Oedipus anggap masih sebagai ayahnya, telah wafat. Utusan itu juga mengungkap bahwa Oedipus sebenarnya adalah anak angkat dari Polybus. Jocasta akhirnya menyadari identitas sebenarnya dari Oedipus, dia kemudian lari ke istana dan menggantung diri. Saat mendapati Jocasta telah tewas, Oedipus kemudian membutakan dirinya, dan pergi dari Thebes ditemani anaknya Antigone. Akhirnya dia meninggal di [[Colonus]] setelah mendapatkan perlindungan dari raja Theseus.
 
Bertahun-tahun setelah perkawinan Oedipus dan JacostaJakosta, sebuah wabah menyerang kota Thebes. Dalam arogansinya, Oedipus mengatakan akan mengakhiri bencana itu. Dia mengutus [[CreonKreon]], saudara JocastaJokasta, untuk menemui Orakel di DelphiDelfi, guna mencari petunjuk. Saat Creon kembali, dia mengatakan bahwa pembunuh raja Laius harus ditemukan, pembunuh itu harus dibunuh atau diasingkan agar bencana tersebut lenyap dari Thebes. Untuk mencari pembunuh itu, Oedipus bertanya pada [[Tiresias]], seorang peramal buta, tapi Tiresias mengingatkannya agar usahanya untuk mencari pembunuh Laius tidak diteruskan. Karena terjadi pertikaian antara keduanya, maka akhirnya Tiresias mengungkap bahwa pembunuh sebenarnya raja Laius adalah Oedipus. Pada saat yang sama, seorang pesuruh datang dari CorinthKorinth, dan mengabarkan bahwa Raja Polybus Polibus, yang Oedipus anggap masih sebagai ayahnya, telah wafat. Utusan itu juga mengungkap bahwa Oedipus sebenarnya adalah anak angkat dari PolybusPolibus. JocastaJokasta akhirnya menyadari identitas sebenarnya dari Oedipus, dia kemudian lari ke istana dan menggantung diri. Saat mendapati JocastaJokasta telah tewas, Oedipus kemudian membutakan dirinya, dan pergi dari Thebes ditemani anaknya Antigone. Akhirnya dia meninggal di [[ColonusKolonus]] setelah mendapatkan perlindungan dari raja [[Theseus]].
 
Kedua anak lelaki Oedisius, EteoclesEteokles dan PolynicesPolinikes berbagi kerajaan. Mereka memerintah bergantian setiap tahun. Akan tetapi saat tiba giliran Eteocles memerintah kerajaan, PolynicesPolinikes menolak menyerahkan tahtanya. Terjadilah peperangan yang diakhiri dengan kedua saudara tersebut saling bunuh. CreonKreon, saudara JocastaJokasta menggantikan mereka menjadi raja, dia memutuskan bahwa PolynicesPolinikes adalah seorang pengkhianat dan tidak diperbolehkan untuk dikuburkan. Antigone yang tidak menerima keputusan ini, berusaha menguburkan PolynicesPolinikes, tetapi CreonKreon akhirnya membunuhnya juga.
 
[[Kategori:Mitologi Yunani]]