Bagoes Hadikoesoemo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ki Bagoes Hadikoesoemo''' atau '''Ki Bagus Hadikusumo''' ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Jogjakarta]]|24|11|1890|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Dajakrta]]|4|11|1954}}) adalah seorang tokoh BPUPKI. Ia dilahirkan di kampung Kauman Yogyakarta dengan nama R. Hidayat pada 11 Rabi'ul Akhir 1308 H (24 November 1890). Ki Bagus adalah putra ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan (pejabat) agama Islam di Kraton Yogyakarta.
{{gabungdari|Ki Bagus Hadikusuma}}
'''Ki Bagoes Hadikoesoemo''' atau '''Ki Bagus Hadikusumo''' dilahirkan di kampung Kauman Yogyakarta dengan nama R. Hidayat pada 11 Rabi'ul Akhir 1308 H (24 November 1890). Ki Bagus adalah putra ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan (pejabat) agama Islam di Kraton Yogyakarta.
 
Beliau mendapat pendidikan sekolah rakyat (kini SD) dan pendidikan agama di pondok pesantren tradisional Wonokromo Yogyakarta. SelanjutnyaKemahirannya Kidalam Bagus[[sastra pernahJawa]], menjadi[[sastra KetuaMelayu|Melayu]], Majelisdan Tabligh[[sastra (1922),Belanda|Belanda]] Ketuadidapat Majelisdari Tarjihseorang yang bernama Ngabehi Sasrasoeganda, anggotadan KomisiKi MPMBagus Hoofdbestuurjuga Muhammadijahbelajar (1926),[[bahasa danInggris]] Ketuadari PPseorang Muhammadiyahtokoh (1942-1953).Ahmadiyah yang bernama Mirza Wali Ahmad Baig.
 
Selanjutnya Ki Bagus pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh (1922), Ketua Majelis Tarjih, anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadijah (1926), dan Ketua PP Muhammadiyah (1942-1953). Ia sempat pula aktif mendirikan perkumpulan sandiwara dengan nama Setambul. Selain itu, bersama kawan-kawannya ia mendirikan klub bernama Kauman Voetbal Club (KVC), yang kelak dikenal dengan nama Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW).
 
Pada tahun [[1937]], Ki Bagus diajak oleh [[Mas Mansoer]] untuk menjadi Wakil Ketua PP [[Muhammadiyah]]. Pada tahun 1942, ketika [[KH Mas Mansur]] dipaksa Jepang untuk menjadi ketua [[Putera]] (Pusat Tenaga Rakyat), Ki Bagus menggantikan posisi ketua umum yang ditinggalkannya. Posisi ini dijabat hingga tahun 1953.
 
Semasa menjadi pemimpin Muhammadiyah, beliau termasuk dalam anggota [[BPUPKI]] dan [[PPKI]]. Ki Bagus Hadikusumo sangat besar peranannya dalam perumusan Muqadimah UUD 1945 dengan memberikan landasan ketuhanan, kemanusiaan, keberadaban, dan keadilan. Pokok-pokok pikirannya dengan memberikan landasan-landasan itu dalam Muqaddimah UUD 1945 itu disetujui oleh semua anggota PPKI.
Baris 8 ⟶ 11:
Ki Bagus aktif membuat karya tulis, antara lain ''Islam Sebagai Dasar Negara'' dan ''Achlaq Pemimpin''. Karya-karyanya yang lain yaitu ''Risalah Katresnan Djati'' (1935), ''Poestaka Hadi'' (1936), ''Poestaka Islam'' (1940), ''Poestaka Ichsan'' (1941), dan ''Poestaka Iman'' (1954).
 
IaSetelah menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah selama 11 tahun (1942-1953) dan wafat pada usia 64 tahun.meninggal, [[Pemerintah Republik Indonesia]] menetapkannya sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan Nasional Indonesia.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=31&Itemid=44&lang=id KiBiografi BagusKi HadikusumoBagoes biografiHadikoesoemo]
 
* {{id}} [http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=31&Itemid=44&lang=id Ki Bagus Hadikusumo biografi]
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Muhammadiyah#Daftar Pimpinan Muhammadiyah Indonesia|Ketua Umum Muhammadiyah]]|tahun=1942—1953|pendahulu=[[Mas Mansur|KH Mas Mansur]] | pengganti=[[Ahmad Rasyid Sutan Mansur|AR Sutan Mansur]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{islam-bio-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:lifetime|1890|1954|Hadikoesoemo, Bagoes}}
 
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:BPUPKI]]
[[Kategori:KelahiranTokoh 1890dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Kematian 1954]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]