Tertulianus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
56Covan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kia 80 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Gereja-gereja Barat menyimak ide ini, tetapi ide ini tidak dialihkan ke Timur (yang mempunyai pandangan yang lebih optimistik tentang sifat manusia).
 
Kira-kira pada tahun [[206]], Tertulianus meninggalkan Gereja untuk bergabung dengan sekte [[Montanis]], sekelompok orang puritan yang bereaksi melawan apa yang mereka anggap sebagai kelonggaran moral di antara orang-orang Kristen. Mereka berharap [[kedatangan Kristus kedua kali]] itu segera terjadi. Mereka juga menekankan kepemimpinan Roh Kudus secara langsung, bukan kepemimpinan para rohaniwan yang ditahbiskan. Hal ini menyebabkan ia tidak diangkat sebagai [[Santo]] dalam [[Gereja Katolik Roma]].
 
Meskipun Tertulianus pernah menekankan ide [[suksesi para rasul]] – pengalihan kuasa dan wibawa para rasul kepada para uskup – namun ia tidak dapat menerima bahwa para uskup memiliki kuasa [[mengampuni dosa]]. Ia berpendapat bahwa ini akan menjurus pada terpuruknya moral. Sementara itu para uskup terlampau yakin akan kuasa tersebut. Bukankah semua orang percaya adalah imam? Apakah ini Gereja para orang kudus yang dikelola mereka sendiri, ataukah sekumpulan orang kudus dan orang-orang berdosa yang dikelola "kelas" profesional yang dikenal sebagai rohaniwan?