Reformasi Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: bs:Protivreformacija
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 19:
{{Main|Konsili Trente}}
[[Berkas: Council Trent.jpg|frame|Sebuah sesi dalam Konsili Trente, dari sebuah ukiran.]]
[[Paus Paulus III]] ([[1534]]-[[1549]]) memulai [[Konsili Trente]] (1545-1563), sebuah komisi yang terdiri atas para kardinal yang ditugasi melakukan pembaruan kelembagaan, untuk membahas masalah-masalah yang dipertikaikan seperti para uskup dan imam yang korup, [[indulgensia]], dan penyelewengan-penyelewengan keuangan lainnya. Konsili dengan tegas menolak posisi-posisi Protestan tertentu dan mengukuhkan struktur dasar dari Gereja Abad Pertengahan, sistem sakramentalnya, ordo-ordo keagamaan, dan doktrinnya. Konsili menolak semua kompromi dengan pihak Protestan, menegaskan kembali ajaran-ajaran dasar dari Katolisisme Abad Pertengahan. Konsili dengan tegas mendukung dogma keselamatan yang diperoleh melalui iman dan karya. [[Transubstansiasi]], yang menyatakan bahwa pada waktu misa, roti dan anggur yang dikonsekrasikan (disucikan) itu berubah (secara substansial) menjadi tubuh dan darah Kristus, dikukuhkan, bersama-sama dengan [[Sakramen (Gereja Katolik)|Ketujuh Sakramen]]. Praktik-praktik Katolik lainnya yang membangkitkan kemarahan di kalangan para reformator liberal di lingkungan Gereja, seperti indulgensia, [[ziarah]], penghormatan kepada para santo dan relikui, serta penghormatan kepada Bunda Maria dengan tegas dikukuhkan sebagai hal-hal yang penting secara rohani.
 
<!--But while the basic structure of the Church was reaffirmed, there were noticeable changes to answer complaints that the Counter Reformers tacitly were willing to admit were legitimate. Among the conditions to be corrected by Catholic reformers was the growing divide between the priests and the flock; many members of the clergy in the rural parishes, after all, had been poorly educated. Often, these rural priests did not know [[Latin]] and lacked opportunities for proper theological training. (Addressing the education of priests had been a fundamental focus of the [[humanism|humanist]] reformers in the past.) Parish priests now became better educated, while Papal authorities sought to eliminate the distractions of the monastic churches. Notebooks and handbooks thus became common, describing how to be good priests and confessors.