Nukleosintesis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
Sejarah
Reindra (bicara | kontrib)
Sejarah
Baris 8:
Gagasan pertama tentang nukleosintesis adalah bahwa [[unsur kimia]] diciptakan pada permulaan alam semesta, tetapi tidak ada jalan cerita fisika yang berjaya menjelaskannya. Hidrogen dan helium jelas-jelas jauh lebih melimpah daripada kelimpahan unsur-unsur lainnya (semuanya itu hanya berjumlah kurang dari 2% massa [[tata surya]], dan diduga tata bintang lainnya pun sedemikian). Pada saat yang sama, jelas bahwa karbon adalah unsur yang paling melimpah berikutnya, dan juga terdapat kecenderungan umum yang mengarah pada kelimpahan unsur-unsur ringan, khususnya mereka yang terdiri dari semua bilangan inti atom helium-4.
 
[[Arthur Stanley Eddington]] adalah yang pertama menganjurkan pada tahun 1920 bahwa bintang mendapatkan energi mereka melalui hidrogen yang berfusi membentuk helium, tetapi gagasan ini pada umumnya belum dapat diterima karena mekanisme nuklir yang cacat. Segera beberapa tahun kemudian, sebelum Perang Dunia II, [[Hans Bethe]] adalah yang pertama memberikan mekanisme nuklir yang diperlukan, di mana hidrogen berfusi membentuk helium. Tetapi, kedua-dua karya dini tentang daya bintang ini tidak mampu menjelaskan asal mula unsur-unsur yang lebih berat daripada helium.
 
Karya asli [[Fred Hoyle]] tentang nukleosintesis unsur-unsur yang lebih berat di dalam bintang muncul setelah Perang Dunia II.<ref>[http://nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1983/fowler-autobio.html Otobiografi William A. Fowler]</ref> Karya ini menyertakan penciptaan semua unsur yang berat di dalam bintang selama proses evolusi nuklir dari komposisi mereka, mulai dari hidrogen. Hoyle mengajukan bahwa hidrogen diciptakan terus menerus di alam semesta dari vakum dan energi, tanpa keperluan akan permulaan alam semesta.
<!--
PARAGRAF 2
[[Fred Hoyle]]'s original work on nucleosynthesis of heavier elements in stars occurred just after World War II.<ref>[http://nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1983/fowler-autobio.html Autobiography William A. Fowler]</ref> This work attributed production of all heavier elements from in stars during the nuclear evolution of their compositions, starting from hydrogen. Hoyle proposed that hydrogen is continuously created in the universe from vacuum and energy, without need for universal beginning.
 
<!--
PARAGRAF 24
Hoyle's work explained how the abundances of the elements increased with time as the galaxy aged. Subsequently, Hoyle's picture was expanded during the 1960s by creative contributions by [[William A. Fowler]], [[Alastair G. W. Cameron]], and [[Donald D. Clayton]], and then by many others. The [[B²FH|creative 1957 review paper]] by [[Margaret Burbidge|E. M. Burbidge]], [[Geoffrey Burbidge|G. R. Burbidge]], Fowler and Hoyle (see Ref. list) is a well-known summary of the state of the field in 1957. That paper defined new processes for changing one heavy nucleus into others within individual stars, processes that could be documented by astronomers.