Nukleosintesis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
rintisan terjemahan, dedicated to Atom
 
Reindra (bicara | kontrib)
paragraf pembuka sudah selesai, dedicated to Atom
Baris 1:
'''Nukleosintesis''' adalah proses penciptaan inti-inti atom baru dari [[nukleon|nukleon-nukleon]] (proton dan neutron) yang sudah ada sebelumnya. Diduga bahwa nukleon-nukleon primordial sendiri terbentuk dari [[plasma kuark-gluon]] dari Big Bang ([[Big Bang|Dentuman Besar]]) ketika ia mendingin di bawah dua triliun [[Kelvin]]. Beberapa menit kemudian, bermula hanya dengan [[proton]] dan [[neutron]], terbentuklah inti-inti aton sampai [[litium]] dan [[berilium]] (kedua-duanya berbilangan massa 7), tetapi hanya berjumlah relatif kecil. Kemudian proses fusi secara esensial berhenti karena [[suhu]] dan [[kerapatan]] berkurang, karena semesta terus saja mengembang. Proses [[Nukleosintesis Big Bang|nukleosintesis primordial]] pertama ini dapat juga disebut sebagai '''nukleogenesis'''.
 
Nukleosintesis unsur-unsur yang lebih berat berikutnya memerlukan ledakan bintang-bintang berat dan [[supernova]]. Ini terjadi secara teoretis sebagai hidrogen dan helium dari Big Bang (mungkin dipengaruhi oleh konsentrasi [[benda gelap]]), mengembun menjadi bintang-bintang perdana 500 juta tahun setelah Big Bang. Unsur-unsur yang tercipta di dalam nukleosintesis bintang terentang pada [[nomor atom]] 6 ([[karbon]]) sampai sekurang-kurangnya 98 ([[kalifornium]]), yang sudah dideteksi di dalam spektra dari supernovae. Sintesis unsur-unsur yang lebih berat ini muncul karena dua hal, yaitu [[fisi nuklir]] (termasuk penangkapan neutron ganda lambat dan cepat) atau [[fisi nuklir]], kadang-kadang diikuti oleh [[peluruhan beta]].
<!--
The subsequent nucleosynthesis of the heavier elements required heavy stars and [[supernova]] explosions. This theoretically happened as hydrogen and helium from the Big Bang (perhaps influenced by concentrations of [[dark matter]]), condensed into the first stars 500 million years after the Big Bang. The elements created in stellar nucleosynthesis range in [[atomic number]]s from six ([[carbon]]) to at least 98 ([[californium]]), which has been detected in spectra from supernovae. Synthesis of these heavier elements occurs either by [[nuclear fusion]] (including both rapid and slow multiple neutron capture) or by [[nuclear fission]], sometimes followed by [[beta decay]].
 
Sebaliknya, banyak proses bintang sebenarnya cenderung pada pemecahan [[deuterium]] dan isotop-isotop berilium, litium, dan [[boron]] yang ada di dalam bintang, setelah pembentukan primordial mereka pada saat Big Bang. Kuantitas unsur-unsur yang lebih ringan ini hadir di alam semesta kini kemudian dianggap terbentuk terutama melalui miliaran tahun [[sinar kosmos]] (terutama proton berenergi tinggi) yang memediasi pecahnya unsur-unsur yang lebih berat yang ada pada debu dan gas antarbintang.
By contrast, many stellar processes actually tend to destroy [[deuterium]] and isotopes of beryllium, lithium, and boron which collect in stars, after their primordial formation in the Big Bang. Quantities of these lighter elements in the present universe are therefore thought to have been formed mainly through billions of years of [[cosmic ray]] (mostly high-energy proton) mediated breakup of heavier elements residing in interstellar gas and dust.
-->
 
== Sejarah ==