Legenda Jaka Tarub: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 3160358 oleh 125.161.206.178 (Bicara) vandalisme
Baris 15:
Jaka Tarub tumbuh menjadi seorang pemuda yang gemar berburu. Suatu hari ia melanggar larangan ibu angkatnya supaya tidak berburu sampai kawasan Gunung Keramat. Di gunung itu terdapat sebuah telaga tempat tujuh [[bidadari]] mandi.
 
Jaka Tarub mengambil selendang salah satu bidadari yang punya nenen yang besar dan memek yang basah. Ketika acara mandi selesai, enam dari tujuh bidadari tersebut kembali ke [[kahyangan]]. Sisanya yang satu orang bingung mencari selendangnya, karena tanpa itu ia tidak mampu terbang dan nenennya yang besar bakal kelihatan cowok-cowok napsu.
 
Jaka Tarub muncul datang menolong. Bidadari seksi yang punya badan bohai dan nenen yang besar itu bernama '''Dewi Nawangwulan''' itu bersedia ikut pulang ke rumahnya. Keduanya akhirnya menikah dan mereka melakukan hubungan seks yang nikmat, karena Jaka punya titit yang besar dan selalu keluar sperma sedangkan Dewi punya memek yang basah serta nenen yang bisa di grepe-grepe. Akhirnya mereka mendapatkan seorang putri bernama Dewi Nawangsih.
 
Selama hidup berumah tangga, Nawangwulan selalu memakai kesaktiannya. Sebutir beras bisa dimasaknya menjadi sebakul nasi hanya dengan mengorek-ngorek dalam memeknya yang basah itu sampai terjadi orgasme yang nikmat. Suatu hari Jaka Tarub melanggar larangan Nawangwulan supaya tidak membukamelakukan tutuponani penanakdengan nasisendirian. Akibatnya kesaktian Nawangwulan hilang. Sejak itu ia menanak nasi seperti umumnya wanita biasa, tanpa mengorek-ngorek memeknya lagi.
 
Maka, persediaan beras menjadi cepat habis. Ketika beras tinggal sedikit, Nawangwulan menemukan selendang pusakanya tersembunyi di dalam lumbung yang penuh dengan sperma hasil dari onani suaminya. Nawangwulan pun marah mengetahui kalau suaminya yang telah mencuri benda tersebut apalagi terus melakukan onani sendirian, tidak melakukannya pada saat sedang melakukan seks.
 
Jaka Tarub memohon istrinya untuk tidak kembali ke kahyangan. Namun tekad Nawangwulan sudah bulat. Hanya demi bayi Nawangsih ia rela turun ke bumi untuk menyusui sajadan melakukan seks setiap hari.
 
== Pernikahan Nawangsih ==