Diogenes dari Apollonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Diogenes dari Apollonia''' adalah seorang filsuf pra-sokratik.<ref name="Barnes">{{en}}Jonathan Barnes. 2001. ''Early Greek Philosophy''. London: Penguin. P. 254-2...'
 
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
== Riwayat Hidup ==
Diogenes dari Apollonia hidup dan berkarya di sekitar tahun 430-420 SM.<ref name="Barnes"></ref><ref name="Audi">{{en}}P. Diamandopoulos. 1999. "Diogenes of Apollonia". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 409. London: Cambridge University Press.</ref><ref name="Freeman">{{en}}Kathleen Freeman. 1952. ''Ancilla to the Pre-Socratic Philosophers''. Oxford: Basil Blackwell. P. 87-90.</ref> Ia berasal dari kota [[Apollonia]], namun tidak diketahui apakah kota Apollonia di pulau [[Kreta]] ataukah Apollonia di [[Laut Hitam]].<ref name="Barnes"></ref><ref name="Freeman"></ref> Menurut kesaksian [[Antisthenes]], dia adalah murid dari [[Anaximenes]] namun hidup pada masa [[Anaxagoras]].<ref name="Barnes"></ref><ref name="Audi"></ref> Ia banyak berkarya di Athena.<ref name="Audi"></ref> Diketahui pula bahwa nyawanya pernah terancam di [[Athena]] karena adanya iri hati dari lawan-lawannya.<ref name="Barnes"></ref>
 
== Pemikiran ==
=== Udara Sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu ===
Diogenes dari Apollonia berpendapat bahwa udara merupakan prinsip dasar segala sesuatu.<ref name="Barnes"></ref><ref name="Freeman"></ref><ref name="Audi"></ref> Pemikiran ini serupa dengan Anaximenes yang memandang udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu.<ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal 23.</ref> Udara dipandang sebagai tak terbatas dan abadi.<ref name="Barnes"></ref><ref name="Freeman"></ref> Segala sesuatu dijadikan dari udara melalui prinsip pemadatan dan pencairan.<ref name="Barnes"></ref><ref name="Audi"></ref> Kemudian segala benda akan kembali lagi menjadi udara.<ref name="Barnes"></ref> Hal ini dikarenakan ia berpikir bahwa "apa yang ada tidak mungkin dijadikan dari yang tidak ada, karena itu apa yang ada tidak mungkin menjadi tidak ada."<ref name="Barnes"></ref>
 
== Referensi ==