Anaxagoras: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
}}
'''Anaxagoras''' adalah salah seorang filsuf dari [[mazhab pluralisme]]
== Riwayat Hidup ==
Anaxagoras (500-428 SM) lahir di kota [[Klazomenai]], [[Ionia]], [[Asia Kecil]], sekitar tahun 500 SM.<ref name="Bertens">K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius.</ref><ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich (ed.). 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. Oxford, New York: Oxford University Press.</ref><ref name="Barnes">{{en}}Jonathan Barnes. 2001. ''Early Greek Philosophy''. London: Penguin.</ref> Pada tahun 480 SM, Anaxagoras meninggalkan kota asalnya dan menetap di [[Athena]]
Di Athena Anaxagoras berteman dengan [[Pericles]], seorang politikus
Ketika Pericles telah berusia lanjut, musuh-musuhnya berhasil memfitnah Anaxagoras dengan tuduhan murtad dan Anaxagoras diancam hukuman mati.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Praja"></ref> Tampaknya Anaxagoras difitnah karena ia menganggap matahari dan bulan
== Pemikiran ==
=== Tentang Benih-Benih sebagai Prinsip Alam Semesta ===
Anaxagoras sama seperti Empedokles yang menyatakan bahwa prinsip dasar yang menyusun alam semesta tidaklah tunggal, namun mereka berbeda di dalam jumlahnya.<ref name="Simon"></ref><ref name="Bertens"></ref> Empedokles menyatakan bahwa hanya ada 4 zat yang menjadi prinsip alam semesta, sedangkan Anaxagoras menyatakan bahwa jumlah prinsip tersebut tak terhingga.<ref name="Simon"></ref><ref name="Bertens"></ref><ref name="Barnes"></ref><ref name="Ted"></ref><ref name="Ancient">{{en}}Richard McKirahan. 2003. "Presocratic Philosophy". In ''The Blackwell Guide to Ancient Philosophy''. Christopher Shields (Ed.). Malden: Blackwell Publishing.</ref> Zat-zat tersebut disebutnya
Argumentasi yang ditunjukkan oleh Anaxagoras adalah melalui tubuh manusia.<ref name="Bertens"></ref> Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai unsur, seperti daging, kuku, darah, rambut, dan sebagainya.<ref name="Bertens"></ref> Bagaimana mungkin rambut dan kuku tumbuh, padahal manusia tidak memakan rambut atau kuku? Pemecahan yang diberikan Anaxagoras adalah karena di dalam makanan telah terdapat benih rambut, kuku, daging, dan semua unsur lainnya.<ref name="Bertens"></ref>
Baris 38:
=== Tentang ''Nous'' ===
Jikalau Empedokles menyatakan ada dua prinsip yang menyebabkan perubahan-perubahan dari zat-zat dasar, yakni
Masih menjadi perdebatan apakah ''nous'' yang dimaksudkannya bersifat materi atau tidak, sebab Anaxagoras mengatakan bahwa ''nous'' merupakan unsur yang paling halus dan paling murni dari segala yang ada.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Simon"></ref> Akan tetapi, jelas bahwa Anaxagoras adalah filsuf pertama yang menetapkan kemandirian roh atau rasio terhadap semua zat atau materi.<ref name="Simon"></ref>
Baris 52:
=== Tentang Pengenalan ===
Berbeda dari Empedokles yang menyatakan bahwa yang sama mengenal yang sama, menurut Anaxagoras prinsip pengenalan justru yang berlawanan mengenal yang berlawanan.<ref name="Bertens"></ref><ref name="Graham">{{en}}Daniel W. Graham. 1999. "Empedocles and Anaxagoras: Responses to Parmenides". In ''The Cambridge Companion to Early Philosophy''. A.A. Long (Ed.). London: Cambridge University Press.</ref> Argumentasi yang diberikan olehnya adalah pengenalan inderawi manusia yang disertai rasa nyeri, misalnya bila tangan meraba air panas, atau mata melihat benda yang terlalu terang.<ref name="Bertens"></ref>
|