Penumpangan tangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Judistian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Judistian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
==Sudut pandang Liturgi==
Di dalam liturgi kita mengenal [[simbol-simbol liturgi]]. [[Simbol-simbol liturgi]] dapat berupa benda dan dapat juga berupa gerakan atau kegiatan indrawi. Jika kita melihat dari sudut pandang [[liturgi]], penumpangan tangan merupakan salah satu simbol liturgi. Martasudjita dalam bukunya Memahami Simbol-simbol Dalam Liturgi mengatakan bahwa penumpangan tangan termasuk dalam simbol liturgi sentuhan.<ref name="E. Martasudjita"> E. Martasudjita, Memahami Simbol-simbol dalam Liturgi. Yogyakarta: Kanisius, 1998.</ref> Menurutnya, manusia juga merupakan simbol liturgi. Dengan menggunakan tubuhnya manusia dapat menyimbolkan sesuatu. Salah satunya tangan dalam penumpangan tangan.
 
Selain mencurahkan roh kudus, penumpangan tangan juga dapat dimaknai penyerahan tugas dan [[tanggung jawab]]. Saat ditahbiskan menjadi pendeta, orang yang ditahbiskan itu secara otomatis menerima tugas dan tanggung jawab yang baru sebagai pendeta. Kemudian, untuk menjalankan [[pendeta|tugas kependetaannya]] itu ia membutuhkan berkat dari Tuhan. Berkat itu diberikan melalui perantaraan penumpangan tangan yang dilakukan oleh para pendeta yang hadir. Dengan demikian penumpangan tangan juga berarti pemberian [[berkat]] atau penganugerahan berkat kepada pendeta yang baru ditahbiskan.