Anselmus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TobeBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: scn:Sant'Anzermu d'Aosta
61Yesie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Anselmus.jpg|thumb|right|Mosaik Anselmus dari Canterbury.]]
== Riwayat Hidup ==
'''Anselmus''', Uskup Agung [[Canterbury]], lahir di [[Alpen]], [[Italia]], sekitar tahun [[1033]]. Ia menolak keinginan ayahnya agar ia meniti karir di bidang [[politik]] dan mengembara keliling [[Eropa]] untuk beberapa tahun lamanya. Seperti anak-anak muda lainnya yang cerdas dan bergejolak, ia bergabung dengan biara. Di biara Bec, [[Normandia]], di bawah asuhan seorang guru yang hebat, [[Lanfranc]], Anselmus memulai karir yang patut dicatat.
 
Baris 10 ⟶ 11:
Selama ia di Inggris, Anselmus telah membuktikan bahwa ia adalah gembala berhati lembut dan seorang pengatur yang mahir. Ketika berada dalam pengasingan, ia telah membuktikan bahwa ia seorang [[teolog]] besar, karena pada saat itulah ia menulis karya-karyanya yang hebat.
 
== Pemikiran Anselmus ==
=== Pemikiran Ansemus tentang Iman ===
Anselmus adalah salah seorang "terpelajar", seorang ahli Kristen yang mencoba memasukkan logika dalam pelayanan iman. Meskipun Anselmus mengetahui Alkitab dengan baik, tetapi ia ingin menguji kekuatan logika manusia dalam upayanya membuktikan doktrinnya. Namun selalu imanlah yang mendasari semua itu. Dalam karyanya ''[[Proslogium]]'', yang pada awalnya berjudul [[Iman Mencari Pengertian]] (''Fides Quaerens Intellectum''), Anselmus membuat pernyataan terkenal, '''"Saya percaya agar dapat mengerti."''' Yang ia maksudkan dengan pernyataan itu adalah bahwa mereka yang mencari kebenaran harus beriman dahulu, tidak sebaliknya. Ia mengemukakan argumentasi ontologi (informasi yang dapat mengarah ke penemuan sesuatu yang penting) untuk percaya kepada Allah. Singkatnya, ia menyatakan bahwa rasio manusia membutuhkan ide mengenai suatu Dzat yang sempurna (Allah), oleh sebab itu Dzat tersebut harus ada. Ide ini telah menawan hati banyak filsuf dan teolog sepanjang masa.
 
=== Pemikiran Anselmus tentang [[Soteriologi]] ===
Dalam bukunya "Mengapa Allah Menjadi Manusia" ([[bahasa Latin]]: ''Cur Deus Homo'') Anselmus menampilkan teori tentang bagaimana kematian [[Kristus]] di kayu salib, yang mendamaikan manusia dengan [[Allah]]. Allah, kata Anselmus, adalah Tuhan alam semesta, suatu Dzat yang kehormatan-Nya tersinggung oleh dosa manusia. Meskipun Ia ingin mengampuni manusia, agar ketertiban moral pulih kembali di jagat raya, Ia tak dapat begitu saja "menutup mata" atas dosa. Harus diadakan pengorbanan, sesuatu yang setimpal dengan pelanggaran itu. Karena dosa itu berasal dari manusia, pengorbanan itu juga harus dilakukan oleh manusia. Namun manusia tidak dapat mempersembahkan pengorbanan setimpal. Maka Allah menjadi manusia, dan yang mempersembahkan pengorbanan itu adalah baik Allah dan manusia: Kristus.
 
Ide Anselmus ini dikenal sebagai "[[Teori Pengorbanan]]" bagi penebusan. Sampai saat ini, teori tersebut merupakan penjelasan teologi terkenal tentang karya penebusan Kristus. Ia memiliki sumber-sumber Alkitabiah seperti: "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka ..." (2 Kor. 5:19).
 
Anselmus adalah salah seorang "terpelajar", seorang ahli Kristen yang mencoba memasukkan logika dalam pelayanan iman. Meskipun Anselmus mengetahui Alkitab dengan baik, tetapi ia ingin menguji kekuatan logika manusia dalam upayanya membuktikan doktrinnya. Namun selalu imanlah yang mendasari semua itu. Dalam karyanya ''[[Proslogium]]'', yang pada awalnya berjudul [[Iman Mencari Pengertian]] (''Fides Quaerens Intellectum''), Anselmus membuat pernyataan terkenal, '''"Saya percaya agar dapat mengerti."''' Yang ia maksudkan dengan pernyataan itu adalah bahwa mereka yang mencari kebenaran harus beriman dahulu, tidak sebaliknya. Ia mengemukakan argumentasi ontologi (informasi yang dapat mengarah ke penemuan sesuatu yang penting) untuk percaya kepada Allah. Singkatnya, ia menyatakan bahwa rasio manusia membutuhkan ide mengenai suatu Dzat yang sempurna (Allah), oleh sebab itu Dzat tersebut harus ada. Ide ini telah menawan hati banyak filsuf dan teolog sepanjang masa.
 
== Referensi ==