Crenarchaeota: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
''Crenarchaeota'' adalah salah satu filum yang termasuk ke dalam domain ''[[Archaea]]''. Mikroorganisme yang termasuk di dalam [[filum]] ini tersebar di habitat yang sangat panas atau sangat dingin seperti air mendidih dan air beku. Semua ''Crenarchaeota'' yang berhasil dikultur hingga saat ini merupakan mikroorganisme [[hipertermofil]] yang tumbuh optimal pada suhu di atas 80°C dan beberapa diantaranya memiliki suhu optimum di atas titik didih air <ref>{{cite book |last= Madigan MT, Martinko JM, |first= |authorlink= |coauthors= |title= Brock Biology of Microorganisms |year= 2000|publisher= Prentice Hall |location= |id= ISBN 978-0130819222}}</ref>.
 
 
Baris 5:
 
[[Berkas:Thermococcus gammatolerans.jpg|thumb|right|Thermococcus gammatolerans, salah satu ''Crenarchaeota'' hipertermofil]]
Sebagian besar ''Crenarchaeota'' hipertermofil diisolasi dari tanah panas geotermal dan air yang mengandung sulfur dan sulfida. Lingkungan [[terestrial]], sumber air panas kaya sulfur, lumpur mendidih, dan tanah dengansuhu mencapai 100°C umumnya bersifat sangat asam karena adanya oksidasi biologis H<sub>2</sub>S dan S<sup>0</sup> menghasilkan asam sulfat (H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>)<ref>{{cite book |last= Varun Shastri|first= |authorlink= |coauthors= |title= Microbes|year= 2006|publisher= Isha Books |location= |id= ISBN 978-8182053816 }}</ref>. Lingkungan yang panas dan kayak sulfur tersebut disebut sebagai ''solfataras'', seperti yang terdapat di Italia, Selandia Baru, dan Yellowstone National Park, Wyoming, Amerika Serikat. ''Solfataras'' dapat bersifat asam hingga alkali (pH 5-8) atau sangat asam (pH«1) tergantung dari lingkungan geologis di sekitarnya. Mayoritas ''Crenarchaeota'' hipertermofil ditemukan pada daerah netral atau dengan tingkat keasaman sedang, dan beberapa spesies lainnya ditemukan tumbuh pada sumber air panas bawah laut yang disebut ''hydrothermal vents''. Sumber air panas bawah laut ini bersuhu lebih panas dibandingkan air permukaan karena air berada di bawah tekanan. Semua hipertermofil dengan suhu optimum di atas 100°C berasal dari daerah perairan tersebut<ref>{{cite book |last= Kōki Horikoshi, Kaoru Tsujii|first= |authorlink= |coauthors= |title= Extremophiles in deep-sea environments|year= 1999|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-4431702634}}</ref>.
 
 
Baris 31:
== Metabolisme Energi ==
 
Hampir semua spesies Crenarchaeota hipertermofil merupakan [[bakteri anaerobanaerobik]] yang melakukan metabolisme secara kemoorganotrof atau kemolitotrof. Golongan ''Crenarchaeota'' termofil jarang melakukan fermentasi dan mendapatkan energi dai respirasi anaerob. Antara spesies yang satu dan lainnya memiliki donor [[elektron]] dan akseptor elektron yang berbeda. Mekanisme konservasi energi yang dilakukan selama proses respirasi adalah transfer elektron di dalam membran sitoplasma yang mengaktifkan pompa proton dan ATP dapat dibuat dari translokasi proton oleh ATPase. Sebagian Crenarchaeota anaerob memanfaatkan H<sub>2</sub> sebagai donor elektron dan S<sup>0</sup> atau NO<sub>3</sub><sup>-</sup> sebagai akseptornya<ref>{{cite journal
| author = Graeme W. Nicol, Christa Schleper
| year = 2006