Etika Yudaisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
56Covan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
56Covan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
 
Untuk mencapai tujuan hidupnya, mereka mempunyai banyak ajaran-ajaran yang bersumber dari Kitab Suci (Taurat,Ketuvim,Neviim) ataupun literatur Rabbini (Penafsiran dan perluasan Taurat). Ajaran-ajaran ini digunakan sebagai pedoman hidup bagi mereka sehingga harus nyata dalam perbuatan-perbuatan etis. Dengan demikian mereka dapat hidup sebagai Umat Allah yang benar sesuai dengan apa yang diinginkan Allah.
{{reflist}}
==Rujukan==
*Andriesse, Musaph. Sastra para Rabi setelah Taurat, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991.
*Jongeneel, J.A.B. Hukum Kemerdekaan:Buku Pegangan Etik Kristen, Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1980.
*Neusner, Jacob et.al. (eds). The Encyclopedia of Judaism Vol. I: A-I, New York: The Continuum Publishing Company, 1991.
*Sherwin, Byron. Jewish Ethics for the twenty First Century: Living in The Image of God, New York: Syracuse University Press, 2000.
*Sherbok, Dan Chon. Judaism: History, Belief and Practice, New York:Rouledge, 2003.
*Ucko, Hans. Akar Bersama: belajar tentang iman Kristen dari dialog Kristen-Yahudi diterj.Martin L.Sinaga, Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1995.
*Wyschorod Michael, The Body of Faith, (New York: Harper & Row), 174
 
==Rujukan==
{{reflist}}
[[de:Jüdische Ethik]]
[[en:Jewish ethics]]