Reaksi berantai polimerase: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rheka (bicara | kontrib)
ganti gambar (gambar tidak akurat), minor edit, to be continued
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Baris 7:
Secara prinsip, PCR merupakan proses yang diulang-ulang antara 20–30 kali siklus. Setiap siklus terdiri atas tiga tahap. Berikut adalah tiga tahap bekerjanya PCR dalam satu siklus:
 
# Tahap '''peleburan''' (''melting'') atau '''denaturasi'''. Pada tahap ini (berlangsung pada suhu tinggi, 94–96 °C) ikatan hidrogen [[DNA]] terputus (denaturasi) dan DNA menjadi berberkas tunggal. Biasanya pada tahap awal PCR tahap ini dilakukan agak lama (sampai 5 menit) untuk memastikan semua berkas DNA terpisah. Pemisahan ini menyebabkan DNA tidak stabil dan siap menjadi templat ("patokan") bagi [[primer]]. Durasi tahap ini 1–2 menit.
# Tahap '''penempelan''' atau '''''annealing'''''. Primer menempel pada bagian DNA templat yang komplementer urutan basanya. Ini dilakukan pada suhu antara 45–60 °C. Penempelan ini bersifat spesifik. Suhu yang tidak tepat menyebabkan tidak terjadinya penempelan atau primer menempel di sembarang tempat. Durasi tahap ini 1–2 menit.
# Tahap '''pemanjangan''' atau '''elongasi'''. Suhu untuk proses ini tergantung dari jenis DNA-polimerase (P pada gambar) yang dipakai. Dengan [[Taq-polimerase]], proses ini biasanya dilakukan pada suhu 76 °C. Durasi tahap ini biasanya 1 menit.
 
Lepas tahap 3, siklus diulang kembali mulai tahap 1. Akibat denaturasi dan renaturasi, beberapa berkas baru (berwarna hijau) menjadi templat bagi primer lain. Akhirnya terdapat berkas DNA yang panjangnya dibatasi oleh primer yang dipakai. Jumlah DNA yang dihasilkan berlimpah karena penambahan terjadi secara [[eksponensial]].
Baris 17:
 
{{biokimia-stub}}
 
{{Link FA|de}}
 
[[Kategori:Biologi molekular]]
 
{{Link FA|de}}
 
[[af:Polimerase kettingreaksiemetode]]