Yasunari Kawabata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dinamik-bot (bicara | kontrib)
Midori (bicara | kontrib)
→‎Karier seni: Pustaka Jaya, 1977
Baris 32:
Salah satu novelnya yang paling terkenal adalah ''[[Negeri Salju]]'', yang dimulai pada [[1934]], dan pertama kali diterbitkan secara bertahap sejak [[1935]] hingga [[1937]]. ''Negeri Salju'' adalah sebuah cerita yang gamblang mengenai sebuah hubungan cinta antara seorang amatir (''dilettante'') Tokyo dengan seorang [[geisha]] desa, yang berlangsung di sebuah kota dengan sumber air panas yang jauh di sebelah barat dari [[Pegunungan Alpen Jepang]]. Novel ini memantapkan Kawabata sebagai salah satu pengarang terkemuka Jepang dan langsung menjadi sebuah klasik, yang digambarkan oleh [[Edward G. Seidensticker]] "barangkali (merupakan) adikarya Kawabata".
 
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, suksesnya berlanjut dengan novel-novel seperti ''[[Seribu Burung Bangau]]'' (sebuah cerita tentang cinta yang bernasib malang), ''[[Suara Gunung]]'', ''[[Rumah Gadis-gadis PenidurPerawan]]'', ''[[Kecantikan dan Kesedihan (novel)|Kecantikan dan Kesedihan]]'', dan ''[[Ibu kota Lama]]'' .
 
Buku yang ia sendiri anggap sebagai karyanya yang terbaik adalah ''[[Empu Go]]'' ([[1951]]) adalah sebuah kontras yang tajam dengan karya-karyanya yagn laina. Ini adalah sebuah kisah setengah fiksi tentang sebuah pertandingan besar [[Go (permainan)|Go]] pada [[1938]], yang benar-benar dilaporkannya dalam kelompok surat kabar ''Mainichi''. Ini adalah permainan terakhir dari karier empu [[Honinbo Shusai|Shūsai]], dan ia dikalahkan oleh penantang mudanya, dan meninggal sekitar setahun kemudian. Meskipun pada permukaannya cerita ini mengharukan, sebagai penceritaan kembali mengenai sebuah perjuangan puncak oleh sejumlah pembaca kisah ini dianggap sebagai paralel simbolis dari kekalahan Jepang pada [[Perang Dunia II]].