Sistem imun adaptif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
k +pic
ESCa (bicara | kontrib)
k sort
Baris 12:
}}</ref>
 
Pada[[Patogen]] saatdapat mengembangkan strategi untuk mengecoh atau menekan mekanisme [[sistem pertahanan turunan|pertahanan turunan]] demi mempertahankan infeksi yang telah dijangkitnya. Saat replikasi [[antigen]] penyebab [[infeksi]] untuk mencanangkan [[fokus infeksi]] - misalnya dengan membentuk koloni, telah melampaui [[ambang batas]] [[sistem kekebalan turunan]]. [[Sistem kekebalan]] akan mencetuskan sistem kekebalan tiruan dan mengaktivasi [[memori imunologis]]. Pada hari keempat atau kelima, sel efektor dan [[molekul]] terkait akan memberikan respon terhadap infeksi. Setelah kadar antigen menurun ke bawah ambang batas sistem kekebalan turunan, respon kekebalan tiruan akan berhenti,tercetus<ref>{{en}}{{cite namun [[antibodi]], sisa [[sel (biologi)|sel]] efektor dan [[memori imunologis]] akan tetap bertahan dan memberikan perlindungan yang panjang untuk infeksi ulang yang dapat terjadi.book
 
Meskipun demikian, [[patogen]] dapat mengembangkan strategi untuk mengecoh dan menghindari mekanisme [[sistem pertahanan turunan|pertahanan turunan]] demi mempertahankan infeksi yang telah dijangkitnya. Pada saat inilah, sistem kekebalan turunan menginduksi respon dari sistem kekebalan tiruan.<ref>{{en}}{{cite book
| title = Immunobiology
| author = Janeway, Charles A.; Travers, Paul; Walport, Mark; Shlomchik, Mark
Baris 24 ⟶ 22:
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=imm&part=A1322
| accessdate = 2010-03-08
}} Chapter 10, second paragraph.</ref> dengan aktivasi [[memori imunologis]]. Respon kekebalan tiruan diberikan oleh sel efektor dan [[molekul]] terkait, sekitar hari keempat atau kelima setelah infeksi awal. Setelah kadar antigen menurun ke bawah ambang batas sistem kekebalan turunan, respon kekebalan tiruan akan berhenti, namun [[antibodi]], sisa [[sel (biologi)|sel]] efektor dan [[memori imunologis]] akan tetap bertahan dan memberikan perlindungan yang panjang untuk infeksi ulang yang dapat terjadi.
}} Chapter 10, second paragraph.</ref>
 
Induksi terjadiyang padapertama, terjadi saat [[sel dendritik]] yang berada pada [[jaringan]] tempat terjadinya [[infeksi]] terikat [[antigen]], teraktivasi menjadi sel AP, kemudian bermigrasi ke dalam [[sistem limfatik]] dan berakhir di [[nodus limfa]] atau [[limpa]] atau [[jaringan]] [[limfoid mukosa|MALT]]. Sel T yang bermigrasi dari satu nodus limfa menuju ke nodus yang lain, akan hinggapmenempel pada sel dendrintikAP dan berusaha untuk mengenali antigen dengan memindai sel tersebut pada bagian [[kompleks MHC]] kelas II. Antigen yang tidak dikenali akan segera ditinggalkan oleh sel T untuk dipindai sel T yang lain hingga akhirnya dikenali. Pada saat tersebut, sel T akan berhenti bermigrasi dan akan mengikat erat sel dendritikAP. Kemudian teraktivasi untuk memicu sistem kekebalan tiruan.<ref>{{en}}{{cite book
| title = Immunobiology
| author = Janeway, Charles A.; Travers, Paul; Walport, Mark; Shlomchik, Mark
Baris 40 ⟶ 38:
Sel T<sub>0</sub> atau sel T CD4 yang mengenali antigen melalui molekul MHC kelas II pada sel dendritik AP akan mengaktivasi LFA-1 yang menyebabkan ikatan kuat antara Sel T<sub>0</sub> dengan sel AP. Setelah itu akan terjadi proliferasi dan diferensiasi sel T<sub>0</sub>, yang menghasilkan sejumlah sel T CD4 baru yang mempunyai pencerap efektor ({{lang-en|armed-effector T cell}}). Diferensiasi sel T sebagai berikut:
* sel T<sub>H</sub>1 akan dihasilkan jika [[virus]] atau [[bakteri]] menginduksi sekresi IL-12 dari sel AP. IL-12 kemudian menjadi stimulasi bagi sel NK untuk mengeluarkan IFN-γ. Aktivasi LFA-1 pada T<sub>0</sub> terjadi dengan stimulasi IL-12 dan IFN-gamma. Sel T<sub>H</sub>1 akan mensekresi IL-2, TNF-ß, IFN-γ.
 
 
{{cquote2|Antigen yang dapat dikenali lebih khusus disebut sebagai [[imunogen]],<ref name="ccb ais" /> dan reaksi tersebut terjadi di area antigen yang disebut [[epitop]].}}
 
 
Sistem kekebalan tiruan juga terpicu oleh hal lain, pada saat [[antigen]] menimbulkan reaksi terhadap [[molekul]] [[antibodi]] atau dikenali oleh pencerap antigen yang terdapat pada [[sel (biologi)|sel NK]]. Segera setelah terpicu, perlawanan terhadap imunogen akan dikoordinasi antar sel agar didapat respon yang terpadu. Koordinasi dilakukan dengan molekul sinyal seperti [[limfokina]], [[sitokina]] dan [[kemokina]].<ref name="usc im">{{en}}{{cite web