Transjakarta: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ivan Akira (bicara | kontrib)
k replace TransJakarta with Transjakarta
Ivan Akira (bicara | kontrib)
k →‎Kemacetan saat pembangunan jalur: replace transjakarta with Transjakarta
Baris 617:
Pembagunan jalur busway Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) itu, menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas yang sudah terjadi di Jakarta sejak sekitar sebulan terakhir, sejak dimulainya pembangunan tiga koridor jalur busway secara simultan di berbagai bagian kota. Jalan Panjang pun sudah berminggu-minggu selalu dilanda kemacetan, sejak dimulai pembangunnya lintasan bus khusus itu di beberapa ruasnya. Kemacetan total hampir tiap hari terjadi di sepanjang Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto. Penyebabnya, pembangunan jalur busway Koridor IX (Pinang Ranti Gede-Pluit) yang juga melintasi ruas jalan yang membelah Jakarta dari arah barat laut ke tenggara itu. [http://kompas.com/kompas-cetak/0710/22/utama/3935077.htm]
 
Jalan Gatot Subroto kini berubah seperti neraka setidaknya bagi warga Jakarta dan sekitarnya, yang setiap hari harus melalui jalan itu. Kondisi itu berlangsung sejak dua pekan lalu saat sebagian badan jalan digunakan untuk proyek pembangunan jalur bus transjakartaTransjakarta Koridor 9. Jalan yang lebar tiba-tiba mengecil. Arus kendaraan tersumbat.
 
Kemacetan parah juga terjadi setiap hari di jalan Gatot Subroto yang awalnya berbaris dalam empat lajur mengecil menjadi tiga lajur, lalu dua lajur, hingga tinggal satu lajur. Titik tersempit satu lajur itu terjadi tepat di samping warung rokok pinggir jalan, yang terletak antara Gedung Bidakara dan Graha Mustika Ratu. Formasi lajur itu terbentuk karena sebagian badan jalan termakan pembangunan Koridor IX. Satu lajur selebar sekitar tiga meter itu memanjang sekitar 50 meter hingga gerbang keluar Graha Mustika Ratu. Setelah itu, badan jalan melebar kembali sehingga mobil kembali bisa berformasi dua sampai tiga lajur. Penyempitan lajur hanya 50 meter di satu titik itu menyebabkan antrean mobil bisa mengular hingga Grogol dan juga hingga jalan layang Tendean ke arah Blok M. [http://www.kompas.com/ver1/Metropolitan/0710/08/050910.htm]