Tumbang Titi, Ketapang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anna sutanto (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Anna sutanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
{{kecamatan-stub}}
 
{{Letak Geografis}}
Tumbang Titi merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kecamatan ini adalah Tumbang Titi, dan berbatasan dengan Kecamatan Pemahan di sebelah utara, Kecamatan Marau dan Jelai Hulu di wilayah selatan, Kecamatan Sungai Melayu Rayak di sebelah barat dan Kecamatan Jelai Hulu dan Propinsi Kalimantan Tengah di sebelah timur.
 
{{Transportasi}}
Ibu kota kecamatan Tumbang Titi berjarak 90 km dari Kota Ketapang. Untuk menuju Tumbang Titi, dapat digunakan transportasi sungai maupun transportasi darat.
Sejak dibangunnya “jalan bagus”, lebih banyak orang memilih transportasi darat ketimbang transportasi sungai. Dari Kota Ketapang, Anda dapat menggunakan motor air (sebutan lokal untuk speedboat) hingga Tembang Cina, dari Tembang Cina perjalanan dapat dilanjutkan dengan menggunakan ojek motor.
Baris 25 ⟶ 26:
Alternatif lain adalah dengan menggunakan mobil sewaan atau ojek motor. Jika menggunakan ojek motor, pastikan pengendara ojek tersebut sudah direkomendasikan oleh orang yang Anda kenal.
 
{{Fasilitas}}
Tumbang Titi merupakan “kota yang lengkap” bagi mereka yang tinggal di kecamatan ini dan bagi mereka yang tinggal di wilayah-wilayah lain yang lebih “dalam”. Di kota ini terdapat penginapan, rumah makan,bank, toko-toko untuk kebutuhan sandang-pangan-papan, bengkel, salon kecantikan, rumah sakit dan sekolah.
Sejak pertengahan 2009, warga Tumbang Titi sudah dapat menikmati listrik nyaris selama 24 jam. Jika sebelumnya listrik hanya tersedia dari pukul lima petang hingga pukul enam pagi, maka kini listrik mengalir 24 jam setidaknya tiga hari dalam satu minggu.
Baris 37 ⟶ 38:
Bagi tamu yang hendak bermalam, terdapat 3 buah penginapan dengan beberapa buah kamar yang memiliki kamar mandi di dalam. Tarif penginapan per Oktober 2009 adalah Rp. 40.000,- per malam, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di dalam kamar.
 
{{Warga Kota Tumbang Titi dan Aktivitasnya}}
Warga Kota Tumbang Titi berasal dari etnis Dayak, Melayu, Cina dan Jawa serta sejumlah kecil etnis lain dari Flores, dan Madura. Agama yang dianut adalah Islam, Katolik dan Kristen Protestan. Profesi warga antara lain pedagang, PNS, pegawai swasta, guru, petugas kesehatan, pensiunan, polisi, tentara, buruh dan petani. Dengan keberadaan perusahaan-perusahaan sawit di Kabupaten Ketapang, banyak warga yang memiliki kapling-kapling sawit sebagai bagian dari pekerjaan sampingan mereka.
Di luar aktivitas kerja, warga memperoleh hiburan melalui televisi, perayaan perkawinan, upacara adat, perayaan peristiwa tertentu seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Pramuka, serta Pasar Malam dengan berbagai atraksinya yang dilaksanakan setiap tahun. Bahan bacaan seperti surat kabar, majalah atau buku sangat langka. Koran dan majalah hanya dapat diperoleh di Kota Ketapang, itupun bukan yang terkini. Misalnya saja surat kabar nasional yang terbit pada hari Minggu, mungkin baru dapat diperoleh di Ketapang pada hari Rabu berikutnya. Majalah mingguan baru akan muncul dua minggu hingga satu bulan kemudian.