Dharanindra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Sejarawan [[Slamet Muljana]] menganggap ketiga julukan tersebut merupakan sebutan untuk orang yang sama, yaitu Dharanindra. Dalam prasasti Nalanda, ''Wirawairimathana'' memiliki putra bernama [[Samaragrawira]], ayah dari [[Balaputradewa]] (raja [[Kerajaan Sriwijaya]]). Dengan kata lain, Balaputradewa adalah cucu Dharanindra.
 
Sementara itu prasasti Ligor B yang memuat istilah ''Sarwwarimadawimathana'' menurut pendapat Sejarawan [[George CoedesCœdès]] dikeluarkan oleh [[Maharaja Wisnu]] raja Sriwijaya. Prasasti ini dianggap lanjutan dari prasasti Ligor A, yang berangka tahun [[775]]. Dalam hal ini Slamet Muljana berpendapat bahwa, hanya prasasti A saja yang ditulis tahun 775, sedangkan prasasti B ditulis sesudah Kerajaan Sriwijaya jatuh ke tangan [[Wangsa Sailendra]].
 
Alasan Muljana adalah terdapat perbedaan tata bahasa antara prasasti A dan B, sehingga kedua prasasti itu menurutnya ditulis dalam waktu yang tidak bersamaan. Ia kemudian memadukannya dengan berita dalam prasasti Po Ngar, bahwa [[Jawa]] pernah menjajah [[Kamboja]] (Chen-La) sampai tahun [[802]]. Selain itu, Jawa juga pernah menyerang [[Campa]] tahun [[787]].
Baris 16:
Penaklukan terhadap Sriwijaya, Ligor, Campa, dan Kamboja ini sesuai dengan julukan Dharanindra, yaitu "penumpas musuh-musuh perwira". Kamboja sendiri akhirnya berhasil merdeka di bawah pimpinan Jayawarman tahun 802. Mungkin saat itu Dharanindra telah meninggal dunia.
 
Dalam teorinya, [[George Coedes]] menganggap Maharaja Wisnu merupakan ayah dari Dharanindra. Sementara itu, Slamet Muljana menganggap Wisnu dan Dharanindra merupakan orang yang sama. Selain karena kemiripan julukan, juga karena kemiripan arti nama. ''Wisnu'' dan ''Dharanindra'' menurutnya sama-sama bermakna “pelindung jagad”.
 
== Hubungan dengan Rakai Panangkaran ==